Connect with us

Permainan

Koleksi Board Game #24: Saboteur: The Dark Cave

Published

on

Di antara semua board game yang Penulis miliki, salah satu judul yang paling awal Penulis mainkan adalah Saboteur. Board game ini adalah salah satu dari sekian banyak koleksi board game Pandu yang Penulis putuskan untuk memilikinya, bersama Monopoly dan Catan.

Walau begitu, sebenarnya ada satu kekurangan dimiliki oleh Saboteur asli, yakni tingkat kesulitan pihak Saboteur-nya untuk bisa menang. Oleh karena itu, sewaktu mengetahui ada Saboteur dengan konsep tim versus tim, Penulis langsung tertarik.

Berjudul Saboteur: The Dark Cave, ini adalah kali pertama Penulis membeli sekuel dari sebuah board game. Sebelumnya, berdasarkan nasihat atasan Penulis di kantor yang juga kolektor board game, Penulis lebih berfokus membeli board game yang benar-benar baru untuk memperluas jenis koleksi.

Detail Board Game Saboteur: The Dark Cave

  • Judul: Saboteur: The Dark Cave
  • Desainer: Fréderic Moyersoen
  • Publisher: AMIGO
  • Tahun Rilis: 2022
  • Jumlah Pemain: 2-8 pemain
  • Waktu Bermain: 45 menit
  • Rating BGG: 6,4
  • Tingkat Kesulitan: 1.67/5
  • Harga: Rp255.000

Cara Bermain Saboteur: The Dark Cave

Jika pada Saboteur asli konsepnya adalah siapa yang menemukan emas di dalam gua terlebih dahulu, maka di Saboteur: The Dark Cave justru tentang bagaimana keluar dari gua setelah mendapatkan emas.

Ceritanya, akan ada dua tim yang bersaing dalam hal tim mana yang berhasil keluar dari gua dengan total emas terbanyak. Dua klan di permainan ini adalah Golden Axe Clan (kuning) dan Blue Moon Dwarves (biru).

Masalahnya, di masing-masing tim (klan) akan ada Saboteur yang pastinya akan mempersulit kita karena aslinya mereka bekerja untuk tim lawan! Konsepnya pun mirip-mirip dengan versi aslinya, di mana mereka harus menyabotase setiap langkah kita untuk bisa mencapai finis.

Setup Saboteur: The Dark Cave

Untuk setup-nya juga berbeda dengan versi aslinya. Permainan akan dimulai dari tengah dengan empat titik finis (kartu Goal) yang terletak di ujung. Ukuran arenanya sendiri tergantung jumlah pemain, 7×7 untuk 6 – 8 pemain dan 7×9 untuk 2 – 5 pemain.

Lalu, bagi pemain ke dalam tim kuning atau biru dengan membagikan kartu Klan. Ingat, walaupun kartu memiliki background warna yang sama, apa yang di baliknya bisa berbeda yang menandakan kalau orang tersebut adalah Saboteur.

Setelah itu, pemain bisa memilih karakter sesuai dengan klannya. Salah satu hal yang menarik dari Saboteur: The Dark Cave adalah adanya miniatur karakter yang digunakan untuk menandai ke mana kita akan melangkah.

Terakhir, para pemain akan mendapatkan beberapa kartu action yang akan digunakan dalam permainan. Dalam Saboteur: The Dark Cave, ada tiga tingkatan kartu action yang bisa digunakan.

Urutan Bermain dan Kartu-Kartu di Saboteur: The Dark Cave

Karakter Saboteur: The Dark Cave (Jukukeskus)

Selesai setup, maka permainan pun bisa dimulai. Setiap ronde, pemain harus memainkan satu kartu dari tangannya, entah itu kartu Jalan maupun Action. Kalau tidak bisa atau tidak mau memainkan kartu, pemain bisa membuang satu atau dua kartu dari tangannya.

Kartu Jalan di sini memiliki aturan penempatan yang sama dengan Saboteur asli. Yang membedakan adalah ada beberapa jenis jalan spesial, seperti:

  • Dark Hole: Memunculkan Monster
  • Ladder: Bisa membuat kita “teleportasi” dari satu tangga ke tangga lain
  • Bridge: Menyambungkan dua titik di mana pemain harus membayar satu kartu untuk menyeberanginya
  • Double Bend with Tunnel: Pemain bisa memotong jalan dengan membayar satu emas
  • Gold Vein: Pemain akan mendapatkan emas jika mencapai lokasi ini

Untuk kartu Action sendiri mirip-mirip dengan Saboteur aslinya, tapi lebih menarik. Berikut adalah daftar kartu Action-nya:

  • Secret Information: Pemain bisa mengintip salah satu kartu Goal atau kartu Klan pemain
  • Rockfall: Buang satu kartu jalan yang tidak memiliki pemain ataupun karakter
  • Swap Card: Menukar kartu tangan dengan pemain lain
  • Spiderweb: Meletakkan Spider Token yang akan menghalangi pemain untuk melewati jalan tertentu
  • Boots (Tools): Jika pemain menggunakan kartu ini, jumlah langkah setiap putarannya bertambah satu (efek berlaku terus)
  • Axe (Tools): Jika pemain menggunakan kartu ini, pemain bisa membunuh monster atau menyingkirkan Spiderweb (tidak bisa digunakan langsung)

Setelah memainkan kartu dari tangan, secara opsional pemain bisa menggerakkan karakternya hingga maksimal tiga langkah. Dalam kartu Jalan, ada kartu yang membutuhkan satu langkah, tapi ada juga yang membutuhkan beberapa langkah lebih banyak. Kalau sudah, pemain harus menarik satu kartu dari deck.

Monster-Monster di Saboteur: The Dark Cave

Satu elemen lain yang membedakan antara Saboteur: The Dark Cave dengan versi aslinya adalah keberadaan monster yang bisa menyulitkan pemain. Monters ini bisa di-summon pemain dengan menggunakan kartu Action.

Ada tiga monster yang ada di permainan ini, yakni:

  • Rat: Bisa berjalan hingga tiga langkah, pemain yang berhadapan dengan Rat akan kehilangan satu kartu tangan
  • Lindworm: Bisa berjalan hingga empat langkah, pemain yang berhadapan dengan Lindworm akan paralyzed sebanyak satu putaran
  • Goblin: Bisa berjalan hingga lima langkah, pemain yang berhadapan dengan Goblin akan kehilangan satu emas.

Setelah Bermain Saboteur: The Dark Cave

Saboteur: The Dark Cave (Lautapeliopas)

Jika dibandingkan dengan Saboteur asli, Saboteur: The Dark Cave jelas memberikan keseimbangan permainan yang lebih baik dengan opsi aksi yang lebih variatif. Belum lagi keberadaan monster yang bisa menjatuhkan lawan (maupun kawan sendiri).

Tidak ada ceritanya Saboteur kesulitan untuk menang karena kemenangan di permainan ini bukan antara kurcaci melawan Saboteur, melainkan tim biru melawan tim kuning. Memang peran Saboteur jadinya terkesan tereduksi karena tugasnya jadi hanya membantu kawan-kawannya di tim sebelah.

Konsep “misteri” pun tetap dipertahankan karena tidak ada yang tahu di mana pintu keluar guanya. Memang ada kartu yang bisa membuat kita mengintip, tapi informasi tersebut tentu tidak bisa disebarkan karena berpotensi untuk didengarkan oleh tim lawan.

Dari komponen pun jelas lebih baik, karena Saboteur: The Dark Cave tidak hanya terdiri dari kartu-kartu. Emas kini berbentuk token, lalu ada juga token karakter beserta standing-nya yang membuat permainan menjadi lebih hidup.

Jika disuruh menyebutkan kekurangannya, mungkin tentang bagaimana board game ini baru terasa serunya jika dimainkan ramai-ramai. Walaupun bisa dimainkan berdua, keseruannya jelas jauh. Penulis sendiri merekomendasikan setidaknya ada enam pemain.

Selain itu, karena ada tema deduksi juga, permainan ini juga membutuhkan pembohong yang lihai. Jika pemainnya lurus-lurus saja, maka permainan pun akan menjadi membosankan. Saboteur: The Dark Cave membutuhkan pemain yang rusuh!

Skor: 8/10

Saat membeli Saboteur: The Dark Cave, Penulis juga membeli satu board game lain di toko lain. Alasannya, board game ini tidak tersedia di toko langganan Penulis, padahal Penulis sangat penasaran karena pembuatnya sama dengan pembuat Unstable Unicorns.

Board game tersebut adalah Happy Little Dinosaur.


Lawang, 15 September 2024, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri artikel board game

Permainan

Koleksi Board Game #30: Deception: Murder in Hong Kong

Published

on

By

Werewolf bisa dibilang tetap menjadi salah satu board game favorit yang paling sering dimainkan, apalagi waktu dulu anak-anak Karang Taruna atau teman-teman kuliah masih sering kumpul.

Penulis lebih sering menjadi moderator daripada ikut bermain, karena bagi Penulis memang lebih enak menjadi orang yang “mengendalikan” permainan. Namun, apa jadinya jika kita bermain Werewolf tanpa moderator?

Itulah yang akan kita temukan dalam Deception: Murder in Hong Kong. Semua bisa ikut bermain dan kebagian peran masing-masing tanpa perlu ada moderator yang mengarahkan permainan. Kok bisa?

Detail Board Game Deception: Murder in Hong Kong

  • Judul: Deception: Murder in Hong Kong
  • Desainer: Tobey Ho
  • Publisher: Jolly Thinkers
  • Tahun Rilis: 2014
  • Jumlah Pemain: 4-12 pemain
  • Waktu Bermain: 20 menit
  • Rating BGG: 7,4
  • Tingkat Kesulitan: 1,58/5
  • Harga: Rp700.000

Cara Bermain Deception: Murder in Hong Kong

Ada satu perbedaan besar antara Werewolf dan Deception: Murder in Hong Kong, yaitu tidak adanya pemain yang tewas di tengah jalan. Jadi, orang yang tewas di permainan ini bersifat fiktif, dan semua pemain berkesempatan untuk menangkap pelakunya.

Sama seperti Werewolf, hal pertama yang dilakukan dalam permainan ini adalah membagikan role untuk masing-masing pemain. Nantinya, pemain yang kebagian Forensic Scientist akan membuka identitas dirinya, karena selanjutnya ia akan menjadi kunci untuk menemukan siapa Murderer-nya.

Nah, akurasi petunjuk dari Forensic Scientist menjadi kunci permainan ini. Jika sampai tiga babak para Investigator gagal menemukan siapa Murderer-nya, maka Murderer akan memenangkan permainan.

Selain Forensic Scientist yang role-nya langsung terungkap di awal permainan, role yang dimiliki oleh board game ini ada:

  • Murderer (x1): Tersangka utama yang harus ditemukan agar Investigator menang.
  • Investigator (x8): Detektif yang harus bisa menemukan siapa Murderer di antara para pemain berdasarkan petunjuk yang diberikan oleh Forensic Scientist.
  • Accomplice (x1): Rekan pembunuh Murderer, harus bisa membantu melindungi Murderer secara diam-diam tanpa ketahuan.
  • Witness (x1): Saksi pembunuhan yang tahu siapa Murderer-nya, tapi harus hati-hati karena ia tidak boleh berhasil ditebak oleh Murderer. Jika Murderer siapa Witness, maka dia tetap menang.

Setelah masing-masing peman mendapatkan role-nya, maka mereka akan mendapatkan empat Clue Card (berwarna merah) dan Means Card (berwarna biru). Clue Card merupakan petunjuk yang tertinggal di TKP, sedangkan Means Card adalah cara membunuh korban.

Nah, Clue Card dan Means Card ini ada banyak sekali macamnya, mulai dari barang umum sampai absurd ada semua. Cara membunuhnya pun macam-macam, mulai dari yang sederhana sampai rumit kayak di Detective Conan ada semua..

Di awal permainan, Murderer akan memilih satu Clue Card dan satu Means Card, yang diketahui oleh Forensic Scientist. Berdasarkan kartu yang dipilih oleh Murderer, Forensic Scientist harus bisa memberikan petunjuk melalui Scene Tiles yang ada.

Setiap permainan, akan ada enam Scene Tiles yang akan membantu Investigator menebak siapa Murderer-nya. Scene Tiles ini macam-macam, mulai dari kondisi mayat, waktu pembunuhan, lokasi pembunuhan, dan masih banyak lagi lainnya.

Total akan ada tiga ronde sampai permainan berhasil. Di setiap awal ronde, pemain bisa mengganti satu Scene Tiles yang dianggap paling tidak membantu. Masing-masing pemain selain Forensic Scientist punya satu kali kesempatan menebak siapa Murderer.

Nah, ini yang agak sulit. Untuk bisa menangkap Murderer, pemain harus bisa menebak dengan tepat apa Clue Card dan Means Card yang dipilih. Kalau hanya benar satu, Murderer tidak akan bisa ditangkap.

Kurang lebih seperti itu jalannya permainan Deception: Murder in Hong Kong. Pemain bisa melakukan beberapa variasi agar lebih menantang, seperti menambah jumlah Clue Card dan Means Card untuk masing-masing pemain.

Selain itu, ada juga Event Tiles yang akan memberikan keuntungan tambahan bagi pemain. Event Tiles ini sifatnya opsional, sehingga tidak wajib digunakan. Komponen lainnya di board game ini ada:

  • Badge Token (x11): Digunakan ketika pemain ingin menebak siapa Murderer beserta Clue Card dan Means Card-nya.
  • Wooden Bullet Marker (x6): Digunakan oleh Forensic Scientist untuk menandai petunjuk di Scene Tiles.

Setelah Bermain Deception: Murder in Hong Kong

Deception: Murder in Hong Kong (Board Game Quest)

Sebagai orang yang menyukai Werewolf, tentu Deception: Murder in Hong Kong menjadi board game yang sangat menarik untuk dimainkan. Mengingat Penulis lebih sering moderator ketika bermain Werewolf, board game ini menjadi cara Penulis ikut bermain secara aktif.

Cara bermainnya yang sederhana juga membuat board game ini bisa dimainkan dengan siapa saja. Kita benar-benar dituntut untuk memiliki imajinasi ala detektif untuk bisa memecahkan petunjuk yang diberikan oleh Forensic Scientist.

Nah, Forensic Scientist adalah kunci permainan. Apabila ia pintar memberikan petunjuk, maka Murderer akan lebih mudah ditemukan. Kalau memberi petunjuknya ngaco, maka Murderer akan tertawa dalam hati karena merasa aman.

Banyaknya opsi Clue Card dan Means Card juga membuat replaybility permainan ini cukup tinggi. Tidak ada permainan yang benar-benar sama, apalagi role pemain juga akan terus berubah-ubah. Kalau tidak puas, bahkan masih ada kartu ekpansinya.

Mungkin kekurangan terbesar board game ini sama seperti Werewolf, yakni membutuhkan banyak pemain agar terasa lebih seru. akan memiliki banyak celah untuk mengamankan dirinya dengan menggiring opini pemain.

Apalagi, role Accomplice dan Witness baru bisa digunakan kalau jumlah pemain lebih dari lima. Jika yang bermain hanya empat-lima orang, maka permainan cenerung akan terasa hambar. Makin banyak pemain, maka adu bacotnya pun akan semakin chaos.

Untuk komponen board game-nya sendiri bisa dibilang biasa saja, tidak ada yang istimewa. Namun, perlu dicatat bahwa kotaknya sudah memiliki sekat-sekat sehingga kita bisa menyimpan semua komponennya dengan rapi.

Yang jelas, Deception: Murder in Hong Kong adalah sebuah board game yang sangat cocok untuk dimainkan ketika ada banyak orang. Sebagai board game yang membutuhkan adu bacot, Deception: Murder in Hong Kong jelas bisa menimbulkan kegaduhan!

Skor: 8/10

Setelah membeli Deception: Murder in Hong Kong, Penulis membeli sebuah board game klasik di Toys Kingdom karena sedang diskon. Board game yang pernah Penulis mainkan waktu kecil ini membuat kita mempertanyakan seberapa banyak sebenarnya vocabulary yang kita miliki?

Yups, board game selanjutnya yang akan Penulis bahas tidak lain tidak bukan adalah Scrabble!


Lawang, 14 September 2025, terinspirasi setelah ingin melanjutnkan seri board game ini

Continue Reading

Permainan

Koleksi Board Game #29: Blokus Shuffle: UNO Edition

Published

on

By

Saat ke Jakarta, Penulis menyempatkan diri untuk mampir ke apartemen Pandu. Alasannya jelas: ingin melihat koleksi board game-nya yang pasti sudah bertambah sejak terakhir kali bertemu.

Penulis pun mencoba bermain beberapa board game ketika di sana, salah satunya adalah Blokus Shuffle: UNO Edition. Board game ini cukup sederhana, tapi membutuhkan strategi untuk bisa memenangkannya.

Karena tertarik, Penulis pun membelinya sendiri sewaktu sedang berjalan-jalan di Kidz Station Pakuwon Mall di Surabaya. Apalagi, waktu itu sedang ada diskon, di mana harganya turun menjadi sekitar 200 ribuan saja!

Detail Board Game Blokus Shuffle: UNO Edition

  • Judul: Blokus Shuffle: UNO Edition
  • Desainer: Nick Hayes, Bernard Tavitian
  • Publisher: Mattel, Inc.
  • Tahun Rilis: 2021
  • Jumlah Pemain: 2-4 pemain
  • Waktu Bermain: 30-45 menit
  • Rating BGG: 6,5
  • Tingkat Kesulitan: –
  • Harga: Rp350.000

Cara Bermain Blokus Shuffle: UNO Edition

Blokus Shuffle: UNO Edition merupakan variasi dari Blokus klasik, yang telah ada sejak tahun 2000. Sekilas, board game ini akan mengingatkan kita dengan Tetris, meskipun bentuk pattern dari balok-baloknya lebih rumit.

Di awal permainan, para pemain akan mendapatkan balok yang jumlah dan jenisnya identik, masing-masing 21 buah. Ada empat warna yang tersedia dalam permainan ini, yakni merah, biru, kuning, dan hijau.

Para pemain harus dengan pandai menempatkan balok-balok tersebut di papan permainan sebanyak mungkin, di mana ronde pertama masing-masing harus menempati sudut papan permainan.

Penempatan balok hanya memiliki syarat harus menempel ujung dari balok milik kita yang telah ada di papan permainan. Untuk jenis balok yang diletakkan terserah strategi pemain, yang penting ujung ketemu ujung dan tidak menabrak balok lawan.

Permainan akan berakhir jika tidak ada pemain yang bisa meletakkan baloknya lag idi papan permainan. Pemain dengan jumlah sisa kotak paling sedikit di balok-baloknya akan menjadi pemenang. Sudah, sesederhana itu.

Lantas, apa perbedaan Blokus ini dengan versi aslinya? Pada kartu-kartu yang memiliki efek khusus seperti permainan UNO yang telah kita kenal. Masing-masing pemain akan mendapatkan 14 kartu yang bisa digunakan di awal giliran mereka sebelum meletakkan balok.

Ada delapan jenis kartu action yang bisa digunakan pemain, yakni:

  • SKIP: Membuat pemain berikutnya kehilangan giliran
  • REVERSE: Memutar arah permainan
  • DRAW 2: Menarik dua kartu dari deck, pilih satu dan kembalikan kartu satunya ke bagian bawah deck
  • WILD: Membuat pemain bisa meletakkan baloknya ke balok milik lawan dengan menyebutkan warnanya
  • EDGE TO EDGE: Membuat pemain tidak harus meletakkan baloknya ujung ke ujung alias bisa bersisian
  • RECYCLE: Mengambil satu balok di permainan dan bisa menggantinya dengan balok lainnya
  • WARP: Pindahkan balok lawan ke tempat lain selama masih memenuhi persyaratan Blokus
  • DOUBLE PLAY: Memainkan dua balok sekaligus dalam satu permainan

Di awal permainan, kita akan langsung menarik dua kartu action. Setiap selesai meletakkan balok kita ke papan permainan, pemain akan menarik satu kartu lagi dari deck, sehingga kartu tangan akan selalu berisi dua kartu kecuali deck telah habis.

Setelah Bermain Blokus Shuffle: UNO Edition

Blokus Shuffle: UNO Edition (Board Game Geek)

Dari awal, Penulis memang telah menyadari kalau board game ini memang untuk keluarga karena relatif mudah untuk dijelaskan. Paling yang ribet adalah menjelaskan efek-efek kartunya. Kalau merasa kesulitan untuk itu, setidaknya kita bisa bermain Blokus versi aslinya.

Seperti yang sudah Penulis singgung di awal, board game ini membutuhkan kedalaman strategi terlepas dari kesederhanaan yang dimiliki. Kita tidak bisa menempatkan secara asal karena bisa membuat kita kesulitan untuk menempatkan balok selanjutnya.

Untuk senggol-senggolan, board game ini lumayan karena kita bisa mengacaukan strategi lawan dengan menempatkan balok kita menghalangi balok mereka. Namun, sekali lagi, strategi penempatan balok menjadi kunci untuk bisa memenangkan permainan ini.

Adanya kartu action menurut Penulis bisa meningkatkan dinamika permainan karena pemain jadi memiliki kesempatan untuk bisa membalikkan keadaan. Ini tidak bisa dilakukan di Blokus versi orisinal, karena balok yang telah ditempatkan tidak bisa diutak-atik lagi.

Idealnya permainan ini harus dimainkan oleh empat orang. Memang ada variasi untuk dua atau tiga orang, tapi sayangnya cukup membingungkan karena keempat warna harus tetap dimainkan.

Selain itu, ya bisa dibilang board game ini tentu saja terasa monoton. Memainkan board game ini beberapa kali akan menimbulkan rasa bosan. Blokus jelas bukan tipe board game yang memiliki tingkat replaybility tinggi.

Mengingat harganya yang diskon ketika membelinya, Penulis tidak banyak protes ke board game ini. Hanya saja, Penulis hanya mengeluarkan board game ini jika jumlah pemainnya exact empat orang.

Skor: 6/10

Setelah membeli Blokus Shuffle: UNO Edition, cukup lama Penulis akhirnya membeli board game lagi karena merasa koleksinya sudah cukup. Ternyata, Penulis masih belum merasa cukup. Bahkan ketika tulisan ini terbit, sudah ada lima board game baru.

Ada satu board game yang membuat Penulis ingin menambah koleksinya karena unsur deduksi yang dimilikinya. Mirip dengan Werewolf, tapi tidak ada yang mati. Board game tersebut adalah Deception.


Lawang, 13 April 2025, terinspirasi setelah ingin melanjutnkan seri board game ini

Continue Reading

Permainan

Koleksi Board Game #28: Point City

Published

on

By

Satu bulan setelah membeli Cascadia dan Here to Slay, akhirnya Penulis membeli satu board game lain yang waktu di Jakarta tidak sempat dibeli: Point City. Penulis membelinya di toko langganan, sekalian membeli sleeve untuk Here to Slay, pada Februari 2024.

Salah satu alasan mengapa Penulis tertarik untuk membeli board game ini adalah karena temanya yang mengangkat perkotaan. Ini bukan board game pertama yang bertema itu, karena sebelumnya Penulis sudah memiliki Machi Koro 2 dan Chinatown.

Board game ini memiliki kemiripan dengan Machi Koro 2, di mana salah satu mekanismenya adalah card drafting. Bedanya, ada unsur Splendor dalam board game ini yang akan membantu “perekonomian” kita sepanjang permainan.

Detail Board Game Point City

  • Judul: Point City
  • Desainer: Molly Johnson, Robert Melvin, Shawn Stankewich
  • Publisher: Flatout Games
  • Tahun Rilis: 2023
  • Jumlah Pemain: 1-4 pemain
  • Waktu Bermain: 15-30 menit
  • Rating BGG: 7,2
  • Tingkat Kesulitan: 1,69/5
  • Harga: Rp425.000

Cara Bermain Point City

Point City memiliki objektif yang sangat sederhana, yakni pemain dengan poin tertinggi di akhir permainan akan menjadi pemenang. Poin ini bisa didapatkan dengan beberapa cara, yang akan Penulis jelaskan lebih detail di bawah.

Untuk memulai permainan, jejerkan 16 kartu tier 1 dengan formasi 4 x 4 untuk membentuk Market. Setelah itu, sisa kartu akan ditumpuk secara berurutan sesuai tier-nya, di mana tier 1 paling atas dan tier 3 paling bawah.

Kartu pada permainan ini memiliki dua sisi, yakni sisi Sumber Daya (resource) dan Bangunan (building). Kartu Sumber Daya digunakan untuk bisa membeli kartu Bangunan. Beberapa kartu Bangunan bisa menghasilkan Sumber Daya secara permanen, mirip dengan Splendor.

Ada lima jenis Sumber Daya dalam permainan ini, yakni Energy, Industry, Economy, Community, dan Ecology. Ada juga kartu Ingenuity, yang bisa menggantikan semua jenis kartu Sumber Daya yang dibutuhkan alias menjadi kartu Joker dalam permainan ini. Kartu jenis ini bisa menjadi tambahan skor apabila masih dipegang oleh pemain di akhir permainan.

Di sisi lain, kartu Bangunan memiliki beberapa atribut yang dimiliki. Di bawah nama bangunan, ada cost atau biaya yang dibutuhkan untuk membeli kartu tersebut. Di bagian pojok atas, ada efek yang akan didapatkan pemain jika berhasil membangun kartu tersebut.

Ada beberapa efek yang bisa didapatkan pemain dengan membangun kartu Bangunan. Jika ada simbol Sumber Daya di bagian kiri atas, maka pemain akan mendapatkan Sumber Daya tersebut secara permanen hingga akhir permainan.

Di sisi lain, di bagian kanan atas, ada dua jenis efek yang bisa digunakan pemain. Jika menunjukkan angka, maka artinya bangunan tersebut akan memberi tambahan poin di akhir permainan.

Jika ada lambang token Civic, artinya pemain bisa mengambil satu token Civic, yang juga bisa digunakan untuk menambah poin dengan syarat-syarat tertentu. Syaratnya sering kali berputar di seberapa banyak bangunan yang menghasilkan Sumber Daya tertentu, walau ada juga yang lain.

Jumlah kartu yang digunakan dalam tiap permainan akan menyesuaikan dengan jumlah pemain. Semakin sedikit pemain, semakin sedikit kartu yang digunakan. Selain itu, ambil sejumlah token Civic (sesuai dengan jumlah pemain juga) dan letakkan dekat Market.

Setelah itu, permainan pun bisa langsung dimulai, di mana masing-masing pemain mendapatkan “modal” berupa satu kartu Ingenuity. Apabila semua kartu di Market meruapakan kartu Sumber Daya, maka pemain memiliki opsi untuk membalik kartu Sumber Daya menjadi kartu Bangunan.

Setiap putaran, pemain secara bergantian akan memilih dua kartu di Market yang terletak bersebelahan, entah secara horizontal maupun vertikal. Mengambil kartu bersebelahan secara diagonal tidak diperbolehkan.

Ketika pemain ingin mengambil kartu Bangunan, maka ia harus membayar Sumber Daya sesuai yang tertera di bagian bawah kartu. Jika kartu tersebut memiliki simbol token Civic, pemain harus memilih salah satu token Civic yang tersedia.

Apabila tidak ada kartu yang ingin atau bisa diambil, pemain bisa menarik dua kartu dari deck. Permainan akan terus berplangsung hingga sudah tidak ada lagi kartu di deck untuk me-refill Market. Masing-masing menghitung skornya dan yang tertinggi menjadi pemenangnya.

Setelah Bermain Point City

Point City (BGG)

Ada banyak hal yang Penulis sukai dari Point City. Selain tema perkotaan yang sudah disinggung di awal, Penulis menyukai gameplay-nya yang seimbang dan butuh sedikit keberuntungan.

Dengan mekanisme card drafting yang dimiliki, pemain diharuskan berpikir kartu mana yang paling menguntungkan untuk diambil. Pemilihan kartu ini berperan vital, karena bisa memengaruhi skor yang bisa diperoleh di akhir permainan.

Sama seperti Splendor, semakin lama permainan, maka cost kartu semakin tinggi. Nah, ada beberapa kartu yang akan bisa menghasilkan sumber daya secara permanen, yang akan sangat membantu kita membeli kartu-kartu yang tersedia.

Penulis juga menyukai desain minimalis yang dimiliki oleh Point City di setiap kartu bangunannya. Memang pemain akan jarang melihat bangunan apa yang mereka beli, karena lebih fokus dengan efeknya, tapi tetap saja sentuhan ini harus diapresiasi.

Memang Point City tidak terlalu kompetitif karena kurangnya unsur senggol-senggolan. Pemain akan lebih fokus untuk membangun “kotanya” sendiri. Namun, Penulis pribadi memang tidak menjadikan hal tersebut sebagai faktor utama dalam membeli board game.

Jeleknya, board game ini akan terasa cukup membosankan bagi pemain lain. Meskipun tingkat replaybility-nya tinggi karena setiap kartu unik, turn-based yang dimiliki harus diakui memang cukup monoton.

Point City bisa dianggap sebagai board game bergenre card drafting yang sederhana dan mudah dipahami. Tak butuh lama untuk menjelaskan cara bermainnya ke orang lain, sehingga cocok untuk dimainkan bersama keluarga.

Skor: 8/10

Setelah membeli Point City, intensitas membeli board game Penulis menurun drastis. Meskipun masih banyak yang diincar, entah mengapa Penulis jadi lebih sering mengerem dan menahan diri. Masih beli, tapi jarak waktunya semakin panjang.

Hingga artikel ini ditulis, hanya tersisa dua board game lagi yang belum diulas. Board game selanjutnya yang Penulis miliki adalah UNO! Blokus, yang menjadi board game pertama Penulis yang beli di Kidz Station.


Lawang, 5 Desember 2024, terinspirasi setelah ingin melanjutnkan seri board game ini

Continue Reading

Facebook

Tag

Fanandi's Choice

Copyright © 2018 Whathefan