Connect with us

Permainan

Koleksi Board Game #3: Catan

Published

on

Beberapa hari yang lalu, Penulis mendengar bahwa Klaus Teuber, pembuat board game Catan, baru saja meninggal dunia di usia yang ke-70. Bagi Penulis, board game tersebut adalah favorit nomor satunya.

Kebetulan, saat ini adalah waktunya untuk menulis tentang board game tersebut, setelah sebelumnya menulis tentang Ticket to Ride: London. Apalagi, Penulis punya sejarah yang cukup menarik dengan board game ini.

Awal pertemuan Penulis dengan Catan adalah ketika Pandu membelinya dengan harga miring karena yang dibeli adalah edisi lama, di mana namanya masih The Settler of Catan. Penulis langsung jatuh cinta ketika memainkannya.

Lantas, Penulis akhirnya memutuskan untuk membeli versi digitalnya. Namun, sensasi yang dirasakan tentu berbeda jika dibandingkan dengan bermain secara langsung. Hanya saja, harga board game-nya cukup mahal, yakni Rp860 ribu.

Belajar dari Ticket to Ride: London yang kurang diminati, Penulis pun memutuskan untuk membuat versi “demonya” terlebih dahulu menggunakan peralatan seadanya, termasuk mendesain sendiri kartu-kartunya.

Ternyata, responsnya positif! Hal ini pun membulatkan tekad Penulis untuk membeli Catan. Fun fact, ketika barangnya datang, ternyata City berwarna putihnya tidak ada di dalam kotak. Untungnya, tokonya dengan berbaik hati mau mengirimkan gantinya.

Detail Board Game

  • Judul: Catan
  • Desainer: Klaus Teuber
  • Publisher: KOSMOS
  • Tahun Rilis: 1995
  • Jumlah Pemain: 2 – 4 pemain
  • Waktu Bermain: 60 – 120 menit
  • Rating BGG: 7.1
  • TIngkat Kesulitan: 2.30/5

Cara Bermain Catan

Catan pertama kali dirilis pada tahun 1995, membuatnya menjadi salah satu board game klasik. Tak heran jika Catan memiliki banyak sekali versi dan expansion, tapi di artikel ini Penulis hanya akan membahas base game-nya saja.

Catan bisa dimainkan oleh 3 hingga 4 orang saja. Konsep utamanya adalah mengenai pendatang-pendatang yang baru mendarat di sebuah pulau (dengan bentuk heksagon), di mana mereka berusaha menguasai pulau tersebut.

Objektif dari Catan adalah siapa yang tercepat mengumpulkan 10 poin terlebih dahulu yang disebut sebagai Victory Points (VP). Poin ini bisa didapatkan melalui berbagai cara, yakni (istilah-istilahnya akan Penulis jelaskan di bawah:

  • Membangun Settlement (1 poin)
  • Meningkatkan Settlement menjadi City (2 poin)
  • Victory Points dari Development Cards (1 poin per kartu)
  • Longest Road (memiliki jalan terpanjang di antara pemain lain, mulai dari 5 jalan)
  • Largest Army (memiliki kartu Knight terbanyak, mulai dari 3 kartu)

Ketika melakukan setup, pasang blok-blok heksagon secara acak, lantas tempatkan angka di atasnya juga secara acak. Ini menentukan setiap blok (yang melambangkan resources yang akan didapatkan) bisa didapatkan jika pemain mendapatkan angka di atasnya.

Di awal permainan, para pemain akan secara bergantian meletakkan dua Settlement (berbentuk rumah) di pertemuan tiga garis antarblok, lantas meletakkan dua jalan di dekat masing-masing Settlement.

Ada beberapa peraturan dalam meletakkan Settlement di dalam Catan. Pertama, Settlement baru (ke-3, ke-4, dan seterusnya) harus tersambung dengan Settlement yang sudah kita buat di awal permainan. Selain itu, ada jarak minimal 2 garis dari Settlement lain.

Penempatan ini bisa dibilang menjadi kunci permainan ini, karena dari sanalah para pemain bisa mendapatkan resources yang berguna untuk banyak hal. Ada lima resource di permainan ini, yakni Kayu, Bata, Wol, Padi, dan Batu.

Contoh, Penulis meletakkan Settlement-nya di atas blok Kayu nomor 6. Ketika Penulis mengocok dadu dan muncul angka 6, maka Penulis akan mendapatkan resources berupa Kayu. Pemain lain yang meletakkan Settlement di atas blok nomor 6 juga mendapatkan resources.

Resources yang ada di Catan berguna untuk membangun sesuatu, yakni:

  • Jalan: 1 Kayu dan 1 Bata
  • Settlement: 1 Kayu, 1 Bata, 1 Wol, dan 1 Padi
  • City: 2 Padi, 3 Batu
  • Development Cards: 1 Wol, 1 Padi, 1 Batu

Settlement bisa di-upgrade menjadi City apabila memiliki resources yang dibutuhkan. Secara otomatis, resources yang akan didapatkan dari blok di bawahnya akan langsung mendapatkan 2 resources sekaligus.

Lalu, ada juga Development Cards yang memiliki berbagai kartu yang membantu pemain untuk mengembangkan permainan. Paling banyak adalah kartu Knight yang bisa digunakan untuk memindahkan Bandit.

Omong-omong soal Bandit, sosok ini cukup ditakuti di Catan. Pasalnya, setiap ada pemain yang mendapatkan angka 7, maka ia akan membuat pemain tersebut mampu memindahkan pion Bandit dan mencuri satu kartu dari pemain yang didatangi oleh sang Bandit.

Bandit menutup pemasukan resources dari blok yang ia tutup. Jadi, ketika angka dadu yang tepat keluar, tapi ada Bandit, pemain tidak akan mendapatkan resources. Selain itu, setiap keluar angka 7, pemain yang punya kartu tangan di atas 7 harus membuang setengahnya.

Pemain bisa menukarkan 4 kartu resources yang sama dengan 1 kartu resource lain ke Bank. Namun, ada yang namanya Pelabuhan, di mana jika kita membangun Settlement di sana (terletak di pinggir papan), jumlah resources yang ditukarkan bisa berkurang.

Merasa harga pertukarannya terlalu mahal? Tenang, kita bisa melakukan pertukaran dengan pemain lainnya. Namun, belum tentu pemain lain mau melakukan barter ke kita. Biasanya, mereka akan mau jika pertukaran tersebut juga menguntungkan mereka.

Di setiap putaran, hal yang harus dilakukan oleh pemain adalah mengocok dadu, mendapatkan resources jika mendapatkannya, lantas bisa membangun Jalan, Settlement, City, hingga membeli atau memainkan Development Cards (satu kartu satu putaran).

Permainan pun akan terus berjalan di mana masing-masing pemain berusaha memperluas “kekuasaan” mereka dan mengumpulkan resources sebanyak mungkin. Tentu saja dalam perjalanannya, aksi sikut-sikutan akan terus terjadi.

Setelah Bermain Catan

Salah satu yang membuat Penulis menjadikan Catan sebagai board game favoritnya adalah bagaimana kita harus memikirkan strategi terbaik sembari menghalangi lawan untuk mendapatkan poin tambahan.

Ketika bermain, tak jarang aksi saling blokir menggunakan jalan dilakukan karena kebetulan titik yang diincar sama. Hadirnya Bandit juga membuat pemain tak segan untuk menutup “rezeki” lawan agar resources yang mereka dapatkan bisa berkurang.

Meskipun seolah hanya push-your-luck karena mengandalkan angka dadu untuk mendapatkan resources, sebenarnya game ini juga butuh strategi dan insting dalam penempatan Settlement. Frase “posisi menentukan prestasi” benar-benar digambarkan oleh board game ini.

Tentu angka-angka yang memiliki peluang muncul lebih sering akan paling sering diincar, seperti 6 dan 8 yang probabilitasnya tinggi. Namun, di Catan terkadang probabilitas tersebut sama sekali tidak relevan. Angka yang sering muncul justru angka lain.

Penulis sudah mencoba beberapa versi dan expansion-nya, seperti edisi Game of Throne dan Seafearer yang Penulis beli secara digital. Namun, tetap saja base game-nya yang terbaik untuk dimainkan.

Meskipun terkesan gitu-gitu aja, Catan memiliki replayability yang cukup tinggi. Hal ini karena ketika melakukan setup papan dan angkanya, jumlah kombinasinya ada begitu banyak, sehingga setiap permainan akan terasa berbeda.

Kekurangan dari board game ini adalah jumlah pemainnya yang hanya bisa maksimal 4 orang. Bisa membeli expansion agar bisa bermain hingga 6 orang, tapi harganya cukup mahal, sehingga Penulis mengurungkan niat tersebut.

Gara-gara Catan, Penulis menjadi kembali bersemangat untuk menambah koleksi board game-nya. Penulis pun berusaha mencari board game klasik yang wajib dimiliki oleh pemula. Akhirnya, pilihan tersebut jatuh kepada Carcassonne.

Selanjutnya -> Carcassonne


Lawang, 6 April 2023, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri board game di blog ini

Permainan

Koleksi Board Game #10: Machi Koro 2

Published

on

Di masa-masa awal menggeluti hobi board game, Catan menjadi patokan utama dalam menentukan board game seperti apa yang disukai oleh circle Penulis. Jika level keseruannya di bawah Catan, maka alamat board game tersebut akan lama menganggur.

Ada dua elemen utama yang dimiliki oleh Catan yang membuatnya menarik, yakni adanya pengumpulan resource dan pengocokan dadu untuk menentukan resource yang didapatkan. Oleh karena itu, Penulis pun mencari board game lain yang memiliki kedua elemen tersebut.

Setelah melakukan riset, Penulis akhirnya menemukan sebuah board game bernama Machi Koro 2. Meskipun tidak memiliki papan seperti Catan, ternyata mekanisme bermainnya memang cukup mirip, sehingga membuatnya cukup seru untuk dimainkan.

Detail Board Game

  • Judul: Machi Koro 2
  • Desainer: Masao Suganuma
  • Publisher: Pandasaurus Games
  • Tahun Rilis: 2021
  • Jumlah Pemain: 2- 5 pemain
  • Waktu Bermain: 45 menit
  • Rating BGG: 7.2
  • Tingkat Kesulitan: 1.43/5

Cara Bermain Machi Koro 2

Machi Koro 2 memiliki komponen yang sejatinya tidak terlalu banyak. Ada setumpuk kartu yang terbagi menjadi tiga, yakni Establishment 1-6, Establishment 7-12, dan Landmark. Ada juga dua buah dadu yang ukurannya cukup jumbo, serta sejumlah koin bernilai 1, 5, dan 10.

Establishment digunakan untuk mendapatkan resource berupa uang untuk membeli Landmark, yang harganya memang lumayan. Untuk bisa memenangkan permainan, pemain harus bisa membeli tiga Landmark terlebih dahulu.

Ada empat jenis kartu Establishment di Machi Koro 2, yakni Kartu Biru (Primary Industries), Kartu Hijau (Secondary Industries), Kartu Merah (Restaurants), dan Kartu Ungu (Major Establishments). Semuanya akan membantu kita mendapatkan uang.

Kartu Biru akan aktif kapan pun, selama angka dadunya keluar (mirip Catan). Kartu Hijau dan Kartu Ungu hanya aktif jika angka dadunya keluar di giliran kita. Angka merah hanya aktif jika angka dadunya keluar di giliran lawan, yang efeknya adalah mencuri uang lawan.

Semua kartu memiliki elemen yang sama, yakni angka dadu di bagian atas dan harga kartu yang ada di bagian kiri agak bawah. Setiap putaran, pemain bisa membeli 1 kartu selama memiliki uang yang cukup.

Untuk setup, jejerkan ketiga deck secara vertikal, lalu bentuk baris yang terdiri dari lima kartu. Tumpuk kartu yang sudah muncul, sehingga lima kartu yang ada di arena akan menjadi berbeda-beda. Setelah itu, bagikan masing-masing 5 koin untuk modal awal bermain.

Machi Koro 2 memiliki “mode pemanasan”, di mana pemain bisa memilih untuk membeli kartu Establishment dalam 3 putaran dengan modal 5 koin yang telah diberikan. Artinya, pemain bisa membeli kartu hingga 3 kartu, tergantung harga kartu yang tertera.

Setelah itu, barulah permainan benar-benar dimulai. Pemain bisa memilih untuk mengocok 1 dadu saja atau 2 dadu sekaligus. Setiap putaran pemain secara bergantian akan mengocok dadu dan mengaktifkan kekuatan kartunya jika persyaratannya terpenuhi.

Kartu-kartu Establishment memiliki urutan untuk aktif. Kartu merah akan aktif terlebih dahulu, baru disusul kartu Biru, Hijau, Ungu, baru kartu Landmark yang masing-masing memiliki efek unik yang bisa menguntungkan diri sendiri atau juga orang lain.

Setelah Bermain Machi Koro 2

Machi Koro 2 (What’s Eric Playing)

Machi Koro 2 memang memiliki dua elemen penting yang membuat Catan menjadi begitu menarik. Namun, hal tersebut tak serta merta membuat board game ini menjadi versi yang lebih baik dari Catan.

Pertama, Machi Koro 2 cukup terkesan repetitif meskipun sangat mengandalkan dadu. Mungkin hal ini disebabkan oleh kurang bervariasinya efek kartu yang dimiliki, walaupun itu mungkin dilakukan untuk menjaga kesederhanaan peraturan board game ini.

Kedua, meskipun cukup bisa senggol-senggolan, Machi Koro 2 tidak bisa membuat kita menarget seseorang seperti di Catan. Alhasil, jika ada seseorang yang terlihat akan menang, tidak banyak hal yang bisa kita lakukan untuk menyabotasenya.

Terlepas dari kekurangannya, Machi Koro 2 tetap menjadi board game yang cukup menyenangkan dan sering dimainkan oleh circle Penulis. Pemilihan strategi dan mengamati “META” angka dadu yang sering keluar menjadi beberapa alasannya.

Kartu Merah seperti Hamburger Stand (8) dan Family Restaurant (9 10) berhasil menjadi yang sering ditakuti karena hampir semua pemain memiliki kartu ini. Alhasil, uang yang susah-payah dikumpulkan pun harus dibagikan ke pemain lain yang memiliki kartu tersebut.

Sepengalaman Penulis bermain, kartu yang kerap menjadi favorit adalah Stadium (7), yang efeknya adalah mengambil 3 koin dari masing-masing pemain. Kartu Mine (11 12) juga lumayan disukai karena bisa langsung memberikan 6 koin jika angka dadunya keluar.

Kartu hijaulah yang paling dihindari oleh pemain karena efeknya yang hanya aktif di giliran kita. Apalagi, ada kartu kombo yang akan aktif jika memiliki kartu dengan simbol tertentu, yang pada prakteknya cukup sulit untuk dilakukan.

***

Saat membeli Machi Koro 2, ada satu board game lagi yang Penulis beli secara bersamaan. Ketika menonton video playthrough-nya, board game ini bukan hanya senggol-senggolan, tapi juga “bacok-bacokan” karena kita bisa menyerang pemain lain secara langsung.

Apalagi, board game ini juga menjadi bagian dari Dungeon & Dragons yang sangat terkenal. Board game tersebut adalah Dungeon Mayhem, sebuah board game battle royale di mana pemain yang bisa bertahan terakhir adalah pemenangnya!


Lawang, 22 Juli 2023, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri board game ini

Continue Reading

Permainan

Koleksi Board Game #9: Bang! The Dice Game

Published

on

Di antara semua koleksi board game-nya, hanya satu yang merupakan hadiah dari orang lain, yakni Bang! The Dice Game. Board game ini merupakan hadiah ulang tahun untuk Penulis dari kedua adiknya.

Kebetulan, Bang! The Dice Game memang menjadi salah satu incarannya. Salah satu alasannya adalah karena board game ini memiliki unsur deduktif dan saling curiga seperti Werewolf yang sering Penulis mainkan, dengan tema Wild West alias dunia perkoboian.

Namun, ada banyak unsur lain yang dimiliki oleh board game ini yang tidak dimiliki oleh Werewolf, seperti adanya unsur luck dari lemparan dadunya yang menentukan pergerakan kita. Untuk lebih jelasnya, Penulis akan membahasnya di bawah.

Detail Board Game

  • Judul: Bang! The Dice Game
  • Desainer: Michael Palm, Lukas Zach
  • Publisher: DV Games
  • Tahun Rilis: 2013
  • Jumlah Pemain: 3- 8 pemain
  • Waktu Bermain: 15 menit
  • Rating BGG: 6.9
  • Tingkat Kesulitan: 1.28/5

Cara Bermain Bang! The Dice Game

Secara garis besar, ada tiga tim di permainan Bang! The Dice Game. Pertama ada Sheriff bersama para deputinya, Outlaws yang merupakan sekelompok penjahat utamanya, dan Renegade yang harus bisa menjadi one last man standing.

Objektif untuk masing-masing tim tentu berbeda. Sheriff dan deputi harus bisa membunuh semua Outlaw dan Renegade, Outlaw hanya perlu membunuh Sheriff, dan Renegade harus menyingkirkan semuanya.

Selain Sheriff, para pemain harus merahasiakan identitasnya agar tidak ketahuan oleh pemain lainnya. Hanya peran Sheriff-lah yang diketahui oleh semua pemain. Ketika ada pemain yang kehabisan nyawa, maka identitasnya pun akan terkuak.

Selain pembagian tim, masing-masing pemain juga akan mendapatkan kartu karakter yang masing-masing memiliki kemampuan unik yang bisa memberikan benefit di dalam permainan. Nama-namanya pun terinspirasi dari para legenda di dunia Wild West.

Tiap pemain akan punya peluru yang melambangkan nyawa mereka, yang jumlahnya sesuai dengan angka yang tertera di kartu karakter mereka. Khusus untuk Sheriff, ia akan memiliki dua nyawa ekstra, mengingat banyak orang yang mengincar kepalanya.

Komponen utama dari permainan ini adalah dadu-dadunya yang berjumlah lima buah. Setiap putaran, pemain akan melemparkan dadu dan memiliki kesempatan untuk reroll hingga dua kali. Tiap sisi dari dadu ini memiliki simbol dan efek khusus, yaitu:

  • Angka 1: Bisa menembak (mengurangi nyawa) pemain yang berjarak satu pemain
  • Angka 2: Bisa menembak pemain yang berjarak dua pemain
  • Bir: Menambah 1 nyawa
  • Panah: Akan mendapatkan panah Indian yang akan mengurangi nyawa semua pemain jika stok panah yang tersedia habis
  • Dinamit: Tidak bisa di-reroll, jika sampai mendapatkan tiga dinamit maka akan mengurangi nyawa pemain
  • Gatling Gun: Jika berhasil mendapatkan tiga Gatling Gun, maka akan membuang semua panah yang dimiliki sekaligus mengurangi satu nyawa untuk semua pemain lain.

Permainan akan berakhir jika salah satu tim berhasil mencapai objektifnya.

Setelah Bermain Bang! The Dice Game

Bang! The Dice Game (Gameology)

Sebagai permainan deduktif, tentu Bang! The Dice Game lebih cocok dimainkan ramai-ramai. Sayangnya, jumlah maksimal pemainnya hanya 8 orang, berbeda dengan Werewolf yang bisa dibilang bisa sebanyak apapun asalkan moderatornya sanggup.

Namun, salah satu kelebihan board game ini adalah tidak diperlukannya seorang moderator, sehingga semua orang bisa ikut main. Aksinya pun dilakukan terang-terangan ala Wild West, tidak ada yang sembunyi-sembunyi seperti Werewolf.

Hanya peran Sheriff yang langsung diketahui sejak awal permainan, sehingga jangan heran kalau banyak yang “menjilat” Sheriff agar dipercaya kalau dirinya Deputy yang merupakan bawahannya. Berpura-pura melindungi atau memberi nyawa adalah hal yang lumrah.

Hanya saja, dari beberapa kali memainkan board game ini, keberadaan kartu karakter sering terlupakan. Ketika pemain sudah tersingkir dari permainan, biasanya mereka baru ingat kalau karakter mereka sebenarnya bisa melakukan sesuatu yang berguna.

Selain itu, faktor luck yang dimiliki juga menjadi pisau bermata dua. Di satu sisi bisa membuat permainan tidak tertebak dan semakin susah untuk mengetahui mana kawan mana lawan. Di satu sisi, game ini membutuhkan unsur luck yang cukup tinggi.

Dibandingkan dengan Werewolf, bermain Bang! The Dice Game bisa menjadi sangat cepat, apalagi jika para pemainnya bermain secara agresif dan begitu bernafsu untuk menghabiskan nyawa pemain lain.

Dengan tema Wild West yang dibawakan, bisa dibilang Bang! The Dice Game sudah cukup berhasil mengemasnya dengan menarik. Penulis hampir tidak memiliki keluhan berarti terhadap board game ini.

***

Board game selanjutnya yang Penulis bahas adalah board game yang memiliki kemiripan mekanisme dengan Catan, yang sangat mengandalkan keberuntungan dadu. Board game tersebut adalah Machi Koro 2, yang lumayan menjadi favorit bagi teman-teman Penulis.


Lawang, 6 Agustus 2023, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri board game ini

Continue Reading

Permainan

Koleksi Board Game #8: Wingspan

Published

on

Dengan dalih “hadiah ulang tahun”, Penulis memutuskan untuk membeli board game Wingspan. Hingga saat ini, board game bertema burung ini masih menjadi yang termahal dengan harga beli Rp890 ribu.

Seperti yang sudah Penulis singgung di tulisan sebelumnya, butuh pertimbangan matang-matang sebelum akhirnya Penulis memutuskan untuk membeli board game ini karena 1) Harganya mahal 2) Kompleksitasnya tinggi.

Namun, karena tergiur dengan komponen-komponennya yang outstanding, akhirnya Penulis tetap memutuskan untuk membelinya. Pikirnya, walaupun nanti jarang dimainkan, setidaknya barangnya memang sangat layak untuk dikoleksi.

Detail Board Game

  • Judul: Wingspan
  • Desainer: Elizabeth Hargrave
  • Publisher: Stonemaier Games
  • Tahun Rilis: 2019
  • Jumlah Pemain: 1- 5 pemain
  • Waktu Bermain: 40 – 70 menit
  • Rating BGG: 8.1
  • Tingkat Kesulitan: 2.45/5

Cara Bermain Wingspan

Karena cukup kompleks, Penulis hanya akan memberikan peraturan dasar dalam bermain Wingspan pada tulisan kali ini. Untuk tutorial yang lebih detail, Pembaca bisa menonton video yang telah Penulis sertakan

Komponen dan Setup Permainan Wingspan

Pertama, Penulis akan jelaskan komponen-komponennya terlebih dahulu, yaitu setumpuk kartu burung, setumpuk kartu misi, banyak token telur, dan banyak token makanan yang terdiri dari lima jenis (Penulis menyebutnya cacing, padi, ceri, ikan, tikus).

Lalu ada board untuk masing-masing pemain lima buah, dadu makanan lima buah, setumpuk token misi yang digunakan untuk per ronde, sejumlah kubus kecil yang dibagi menjadi lima warna, tray plastik, hingga dice tower untuk mengocok dadu berbentuk sarang burung.

Di awal permainan, pemain akan mengambil lima kartu burung dan lima token makanan (masing-masing satu), lalu memilih hingga kombinasi keduanya berjumlah lima. Contoh, jika kita mengambil dua kartu burung, maka makanan yang bisa diambil adalah tiga.

Selain itu, kita juga haru mengambil dua kartu misi yang harus diselesaikan untuk mendapatkan tambahan poin (boleh pilih salah satu, boleh ambil keduanya). Beberapa kartu burung memiliki efek agar pemain bisa menambah kartu misinya.

Board dan Kartu Burung Wingspan

Lalu perhatikan board dari permainan ini yang terbagi menjadi tiga kolom berdasarkan habitat, yaitu Hutan untuk produksi makanan, Ladang untuk produksi telur, dan Danau untuk produksi kartu tangan. Burung yang kita mainkan harus sesuai dengan habitatnya.

Setiap putaran, Pemain harus meletakkan kubusnya di salah satu kolom tersebut, atau di pojok kiri atas jika ingin memainkan kartu. Semakin banyak kartu burung yang ada di board kita, semakin banyak yang kita dapatkan.

Kartu burung memiliki beberapa detail, seperti habitat dan jenis makanan yang harus dibayarkan, poin yang dimiliki, jenis sarang yang dimiliki (berfungsi untuk menjalani misi per ronde), jumlah telur yang bisa ditampung, rentang sayap yang dimiliki, hingga efek kartunya.

Secara sederhana, kartu Wingspan dibagi menjadi tiga berdasarkan warnanya, yakni Putih yang aktif sekali pakai, Hijau yang aktif setiap Pemain memilih salah satu dari tiga kolom di board, dan Pink yang akan aktif dari efek kartu lawan.

Apa yang Dilakukan Setiap Putaran dan Cara Menentukan Pemenang

Wingspan terdiri dari empat ronde, di mana tiap rondenya para pemain harus memilih satu di antara empat aksi yang bisa dipilih: Memainkan kartu burung dari tangan, memilih salah satu dadu makanan yang ada di tray, meletakkan telur di burung, dan menarik kartu burung.

Pemilihan aksi ini akan diwakili dengan kubus yang masing-masing pemain akan mendapatkan delapan kubus. Setiap ronde, jumlah kubus yang bisa digunakan pemain akan berkurang karena akan digunakan sebagai indikasi pemenang misi per ronde.

Ini akan terus berulang hingga ronde terakhir. Pemenang dengan jumlah skor tertinggi akan menjadi pemenangnya, yang bisa didapatkan dari banyak hal seperti jumlah poin yang tertera di kartu burung dan jumlah poin dari kartu misi yang berhasil terselesaikan.

Apakah hanya itu? Tentu tidak. Apa yang tersisa di board juga dihitung, seperti jumlah telur, jumlah makanan yang di-cache di kartu burung, jumlah kartu yang disisipkan di bawah kartu burung. Jumlah poin dari misi per ronde juga dihitung.

Wingspan juga memiliki versi permainan solonya, yang berapa kali pun mencoba, Penulis tetap tidak bisa memahaminya. Jika Penulis ingin bermain Wingspan, lebih baik Penulis memainkannya di PC melawan bot.

Setelah Bermain Wingspan

Wingspan (My Kind of Meeple)

Untuk Penulis pribadi, sebenarnya Wingspan menjadi salah satu favoritnya. Bukan hanya karena kompleksitasnya, Wingspan juga menawarkan permainan yang membuat pemainnya harus menentukan akan fokus ke mana.

Sepanjang permainan, ada banyak engine yang harus diperhatikan: Apakah mau fokus produksi makanan, produksi telur, drawing kartu burung yang deras, dan lain sebagainya. Selain itu, jangan lupa untuk mengincar misi-misi yang ada.

Burung-burung yang ada di kartunya juga merupakan burung asli yang hidup di dataran Amerika Utara, sehingga penggemar satwa akan merasa tertarik untuk melihatnya. Apalagi, ada trivia-trivia menarik yang bisa dibaca di tengah-tengah permainan.

Seperti yang sudah Penulis singgung, komponen yang dimiliki oleh Wingspan benar-benar juara. Dari segi berat saja, board game ini menjadi yang paling berat. Desain kartu dan kualitas komponen seperti telur benar-benar layak untuk dikoleksi.

Sayangnya, board game ini bisa dibilang kurang kompetitif karena termasuk ke kategori deck building. Tidak banyak hal yang bisa membuat kita “senggol-senggolan” dengan pemain lain karena setiap pemain harus fokus dengan board-nya masing-masing.

Selain itu, kompleksitas yang dimiliki membuat Wingspan tidak mudah untuk dimainkan. Alhasil, bisa dibilang board game ini menjadi salah satu koleksi Penulis yang “tidak laku” karena sangat jarang dimainkan.

Penulis sampai harus membuat versi sederhananya agar board game ini pernah dimainkan. Caranya adalah dengan fokus mengocok dadu makanan, lalu bisa klaim kartu burung jika memenuhi persyaratan. Permainan berakhir jika salah satu board pemain terisi penuh.

***

Belajar dari Wingspan, Penulis memutuskan untuk ke depannya tidak akan membeli board game yang terlalu kompleks. Percuma saja jika Penulis menyukainya, tetapi tidak ada teman yang mau memainkannya.

Oleh karena itu, untuk selanjutnya Penulis lebih memilih board game yang kompetitif dan penuh unsur senggol-senggolan, serta mudah dipahami agar bisa dimainkan oleh semua orang. Ada beberapa yang sudah menjadi incaran.

Namun, sebelumnya Penulis akan membahas mengenai board game yang menjadi hadiah ulang tahun Penulis dari kedua adiknya. Ini salah satu yang Penulis incar, dan tampaknya mereka tahu. Board game tersebut adalah Bang! The Dice Game.


Lawang, 8 Juli 2023, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri board game ini

Continue Reading

Fanandi's Choice