Permainan
Karakter-Karakter Werewolf Ala Penulis (Bagian 1)

Mumpung sedang di Malang, Penulis sering menghabiskan waktu malam Sabtu dan Minggunya bersama anak-anak Karang Taruna.
Aktivitas yang dilakukan juga bisa bermacam-macam, mulai bermain game, ngobrol santai, main FIFA, makan bersama, dan lain sebagainya.
Penulis yang senang bermain board game kerap mengajak mereka untuk bermain Monopoly, UNO, ataupun Exploding Kittens buatan sendiri karena yang asli seharga Rp600 ribu.
Penulis juga pernah membuat board game buatan sendiri yang diberi nama Stars and Rabbits yang merupakan gabungan dari permainan ular tangga, Monopoly, dan Werewolf.
Nah, omong-omong soal Werewolf, game ini merupakan salah satu game yang paling sering dimainkan. Game yang membuat kita saling menuduh ini sangat seru dan tak lekang oleh zaman.
Karena karakter aslinya gitu-gitu aja sehingga membosankan, Penulis menambahkan banyak karakter baru agar permainan makin seru dan membingungkan.
Kali ini, Penulis ingin berbagai tentang karakter-karakter Werewolf ala Penulis sebagai inspirasi bermain.
Disclaimer: Kebanyakan karakter-karakter yang ada di bawah ini Penulis dapatkan dari berbagai sumber dengan beberapa perubahan yang dibutuhkan, walau ada karakter yang murni karangan Penulis sendiri.
Tim Werewolf

Tim Werewolf
Sesuai dengan namanya, tokoh antagonis utama dalam permainan ini adalah Werewolf. Agar lebih menantang, ada beberapa peran jahat baru sebagai pendukung tim Werewolf.
- Mama Werewolf: Mama dari Wolfcub, apabila Wolfcub tewas Mama Werewolf bisa makan dua orang sekaligus di malam berikutnya
- Wolfcub: Anak dari Mama Werewolf, jika tewas akan memicu kekuatan Mama Werewolf untuk makan dua orang sekaligus
- Alpha Werewolf: Punya satu kali kesempatan untuk mengubah mangsanya menjadi tim Werewolf
- Omega Werewolf: Jika dibunuh/divote, Omega Werewolf tetap hidup untuk satu kali kesempatan
- Snow Werewolf: Setiap malam bisa membekukan satu pemain (harus beda tiap malam) agar mereka tidak bisa mengaktifkan kemampuannya
- Lycan: Merupakan bagian dari tim Werewolf, namun jika diterang sebagai Seer akan terlihat sebagai Villager biasa
- Evil Villager: Villager biasa yang tidak memiliki kemampuan apa-apa, tapi berpihak pada tim Werewolf
- Sorcerer: Seer untuk tim Werewolf
- Fallen Angel: Guardian Angel untuk tim Werewolf, mampu mengacaukan penerawangan Seer karena orang yang ia pilih akan terlihat kebalikannya
- Black Wizard: Mengubah satu pemain menjadi Werewolf
- Nightmare: Punya satu kesempatan untuk membuat semua tim Villager tidak bisa menggunakan kekuatannya di malam hari
Tim Jahat

Tim Jahat
Di luar tim Werewolf, kita mengenal ada Serial Killer yang bekerja sendiri dan Cultish yang menyebarkan ajaran sesatnya. Penulis menambah beberapa karakter jahat.
- Two-Face: Pembunuh berantai seperti Serial Killer, tapi kalau diterawang Seer akan terlihat sebagai villager biasa
- Arsonist: Membakar satu rumah setiap malam, siapapun yang sedang berada di rumah tersebut akan ikut terbakar
Tim Villager

Tim Villager
Peran yang paling dihindari ketika bermain Werewolf adalah Villager biasa. Mason yang hanya tahu siapa saja sesamanya juga dihindari.
Beberapa karakter lain yang umum digunakan adalah Cupid yang menjodohkan dua pemain dan Cursed yang kalau digigit Werewolf akan berubah menjadi Werewolf.
Penulis menambah cukup banyak peran-peran Villager yang bisa sangat berguna ketika melawan tim Jahat.
- Titan: Jika dimakan/dibunuh/divote, Titan akan tetap hidup untuk satu kali kesempatan
- Wolfman: Villager biasa yang jika diterawang Seer akan terlihat sebagai Werewolf
- Stabber: Jika menjadi target tim Jahat, Stabber bisa memilih satu pemain sebagai korban penggantinya
- Switcher: Jika menjadi target vote, Switcher bisa memilih satu pemain sebagai penggantinya
- Pacifist: Punya satu kesempatan untuk meniadakan voting
- Troublemaker: Punya satu kesempatan untuk membuat voting dilakukan dua kali
- Tukang Gali Kubur: Setiap malam harus mengubur mayat sehingga tidak bisa dijadikan target tim Jahat. kecuali jika hari sebelumnya tidak ada yang mati
Tim Netral

Tim Netral
Permainan Werewolf tidak hanya sekadar hitam melawan putih. Ada beberapa karakter yang sifatnya abu-abu, bisa berubah jahat, bisa berubah baik, atau tidak dua-duanya.
Yang paling menyebalkan adalah Tanner, di mana ia akan menang jika ia divote. Doppleganger bisa berubah tergantung pemain yang ia pilih.
Yang berbahaya adalah Traitor yang berubah jadi Werewolf apabila tidak ada Werewolf atau Wild Child yang bisa berubah menjadi Werewolf apabila pemain yang ia pilih mati.
Sebagai tambahan, ada beberapa karakter lain yang di awal permainan termasuk ke dalam tim Netral.
- Stealer: Di awal permainan mencuri satu peran pemain dan membuatnya menjadi Villager biasa
- Bastard: Setiap malam bisa berganti pihak, mau di pihak Villager ataupun pihak Werewolf
- Headhunter: Memilih satu orang, jika orang tersebut divote (bukan dibunuh) Headhunter memenangkan permainan
- Nobody: Tidak punya peran apa-apa selama dua malam, lantas bisa memilih peran sesuka hati di malam ketika selama mendapatkan persetujuan dari Moderator
Selain karakter-karakter di atas, sebenarnya tim Villager masih memiliki banyak karakter baru yang sangat bermanfaat untuk membantu meraih kemenangan! Apa saja?
Bersambung ke Bagian 2…
Lawang, 21 Februari 2021, terinspirasi setelah membuat banyak karakter Werewolf baru
Permainan
Koleksi Board Game #29: Blokus Shuffle: UNO Edition

Saat ke Jakarta, Penulis menyempatkan diri untuk mampir ke apartemen Pandu. Alasannya jelas: ingin melihat koleksi board game-nya yang pasti sudah bertambah sejak terakhir kali bertemu.
Penulis pun mencoba bermain beberapa board game ketika di sana, salah satunya adalah Blokus Shuffle: UNO Edition. Board game ini cukup sederhana, tapi membutuhkan strategi untuk bisa memenangkannya.
Karena tertarik, Penulis pun membelinya sendiri sewaktu sedang berjalan-jalan di Kidz Station Pakuwon Mall di Surabaya. Apalagi, waktu itu sedang ada diskon, di mana harganya turun menjadi sekitar 200 ribuan saja!
Detail Board Game Blokus Shuffle: UNO Edition
- Judul: Blokus Shuffle: UNO Edition
- Desainer: Nick Hayes, Bernard Tavitian
- Publisher: Mattel, Inc.
- Tahun Rilis: 2021
- Jumlah Pemain: 2-4 pemain
- Waktu Bermain: 30-45 menit
- Rating BGG: 6,5
- Tingkat Kesulitan: –
- Harga: Rp350.000
Cara Bermain Blokus Shuffle: UNO Edition
Blokus Shuffle: UNO Edition merupakan variasi dari Blokus klasik, yang telah ada sejak tahun 2000. Sekilas, board game ini akan mengingatkan kita dengan Tetris, meskipun bentuk pattern dari balok-baloknya lebih rumit.
Di awal permainan, para pemain akan mendapatkan balok yang jumlah dan jenisnya identik, masing-masing 21 buah. Ada empat warna yang tersedia dalam permainan ini, yakni merah, biru, kuning, dan hijau.
Para pemain harus dengan pandai menempatkan balok-balok tersebut di papan permainan sebanyak mungkin, di mana ronde pertama masing-masing harus menempati sudut papan permainan.
Penempatan balok hanya memiliki syarat harus menempel ujung dari balok milik kita yang telah ada di papan permainan. Untuk jenis balok yang diletakkan terserah strategi pemain, yang penting ujung ketemu ujung dan tidak menabrak balok lawan.
Permainan akan berakhir jika tidak ada pemain yang bisa meletakkan baloknya lag idi papan permainan. Pemain dengan jumlah sisa kotak paling sedikit di balok-baloknya akan menjadi pemenang. Sudah, sesederhana itu.
Lantas, apa perbedaan Blokus ini dengan versi aslinya? Pada kartu-kartu yang memiliki efek khusus seperti permainan UNO yang telah kita kenal. Masing-masing pemain akan mendapatkan 14 kartu yang bisa digunakan di awal giliran mereka sebelum meletakkan balok.
Ada delapan jenis kartu action yang bisa digunakan pemain, yakni:
- SKIP: Membuat pemain berikutnya kehilangan giliran
- REVERSE: Memutar arah permainan
- DRAW 2: Menarik dua kartu dari deck, pilih satu dan kembalikan kartu satunya ke bagian bawah deck
- WILD: Membuat pemain bisa meletakkan baloknya ke balok milik lawan dengan menyebutkan warnanya
- EDGE TO EDGE: Membuat pemain tidak harus meletakkan baloknya ujung ke ujung alias bisa bersisian
- RECYCLE: Mengambil satu balok di permainan dan bisa menggantinya dengan balok lainnya
- WARP: Pindahkan balok lawan ke tempat lain selama masih memenuhi persyaratan Blokus
- DOUBLE PLAY: Memainkan dua balok sekaligus dalam satu permainan
Di awal permainan, kita akan langsung menarik dua kartu action. Setiap selesai meletakkan balok kita ke papan permainan, pemain akan menarik satu kartu lagi dari deck, sehingga kartu tangan akan selalu berisi dua kartu kecuali deck telah habis.
Setelah Bermain Blokus Shuffle: UNO Edition

Blokus Shuffle: UNO Edition (Board Game Geek)
Dari awal, Penulis memang telah menyadari kalau board game ini memang untuk keluarga karena relatif mudah untuk dijelaskan. Paling yang ribet adalah menjelaskan efek-efek kartunya. Kalau merasa kesulitan untuk itu, setidaknya kita bisa bermain Blokus versi aslinya.
Seperti yang sudah Penulis singgung di awal, board game ini membutuhkan kedalaman strategi terlepas dari kesederhanaan yang dimiliki. Kita tidak bisa menempatkan secara asal karena bisa membuat kita kesulitan untuk menempatkan balok selanjutnya.
Untuk senggol-senggolan, board game ini lumayan karena kita bisa mengacaukan strategi lawan dengan menempatkan balok kita menghalangi balok mereka. Namun, sekali lagi, strategi penempatan balok menjadi kunci untuk bisa memenangkan permainan ini.
Adanya kartu action menurut Penulis bisa meningkatkan dinamika permainan karena pemain jadi memiliki kesempatan untuk bisa membalikkan keadaan. Ini tidak bisa dilakukan di Blokus versi orisinal, karena balok yang telah ditempatkan tidak bisa diutak-atik lagi.
Idealnya permainan ini harus dimainkan oleh empat orang. Memang ada variasi untuk dua atau tiga orang, tapi sayangnya cukup membingungkan karena keempat warna harus tetap dimainkan.
Selain itu, ya bisa dibilang board game ini tentu saja terasa monoton. Memainkan board game ini beberapa kali akan menimbulkan rasa bosan. Blokus jelas bukan tipe board game yang memiliki tingkat replaybility tinggi.
Mengingat harganya yang diskon ketika membelinya, Penulis tidak banyak protes ke board game ini. Hanya saja, Penulis hanya mengeluarkan board game ini jika jumlah pemainnya exact empat orang.
Skor: 6/10
Setelah membeli Blokus Shuffle: UNO Edition, cukup lama Penulis akhirnya membeli board game lagi karena merasa koleksinya sudah cukup. Ternyata, Penulis masih belum merasa cukup. Bahkan ketika tulisan ini terbit, sudah ada lima board game baru.
Ada satu board game yang membuat Penulis ingin menambah koleksinya karena unsur deduksi yang dimilikinya. Mirip dengan Werewolf, tapi tidak ada yang mati. Board game tersebut adalah Deception.
Lawang, 13 April 2025, terinspirasi setelah ingin melanjutnkan seri board game ini
Permainan
Koleksi Board Game #28: Point City

Satu bulan setelah membeli Cascadia dan Here to Slay, akhirnya Penulis membeli satu board game lain yang waktu di Jakarta tidak sempat dibeli: Point City. Penulis membelinya di toko langganan, sekalian membeli sleeve untuk Here to Slay, pada Februari 2024.
Salah satu alasan mengapa Penulis tertarik untuk membeli board game ini adalah karena temanya yang mengangkat perkotaan. Ini bukan board game pertama yang bertema itu, karena sebelumnya Penulis sudah memiliki Machi Koro 2 dan Chinatown.
Board game ini memiliki kemiripan dengan Machi Koro 2, di mana salah satu mekanismenya adalah card drafting. Bedanya, ada unsur Splendor dalam board game ini yang akan membantu “perekonomian” kita sepanjang permainan.
Detail Board Game Point City
- Judul: Point City
- Desainer: Molly Johnson, Robert Melvin, Shawn Stankewich
- Publisher: Flatout Games
- Tahun Rilis: 2023
- Jumlah Pemain: 1-4 pemain
- Waktu Bermain: 15-30 menit
- Rating BGG: 7,2
- Tingkat Kesulitan: 1,69/5
- Harga: Rp425.000
Cara Bermain Point City
Point City memiliki objektif yang sangat sederhana, yakni pemain dengan poin tertinggi di akhir permainan akan menjadi pemenang. Poin ini bisa didapatkan dengan beberapa cara, yang akan Penulis jelaskan lebih detail di bawah.
Untuk memulai permainan, jejerkan 16 kartu tier 1 dengan formasi 4 x 4 untuk membentuk Market. Setelah itu, sisa kartu akan ditumpuk secara berurutan sesuai tier-nya, di mana tier 1 paling atas dan tier 3 paling bawah.
Kartu pada permainan ini memiliki dua sisi, yakni sisi Sumber Daya (resource) dan Bangunan (building). Kartu Sumber Daya digunakan untuk bisa membeli kartu Bangunan. Beberapa kartu Bangunan bisa menghasilkan Sumber Daya secara permanen, mirip dengan Splendor.
Ada lima jenis Sumber Daya dalam permainan ini, yakni Energy, Industry, Economy, Community, dan Ecology. Ada juga kartu Ingenuity, yang bisa menggantikan semua jenis kartu Sumber Daya yang dibutuhkan alias menjadi kartu Joker dalam permainan ini. Kartu jenis ini bisa menjadi tambahan skor apabila masih dipegang oleh pemain di akhir permainan.
Di sisi lain, kartu Bangunan memiliki beberapa atribut yang dimiliki. Di bawah nama bangunan, ada cost atau biaya yang dibutuhkan untuk membeli kartu tersebut. Di bagian pojok atas, ada efek yang akan didapatkan pemain jika berhasil membangun kartu tersebut.
Ada beberapa efek yang bisa didapatkan pemain dengan membangun kartu Bangunan. Jika ada simbol Sumber Daya di bagian kiri atas, maka pemain akan mendapatkan Sumber Daya tersebut secara permanen hingga akhir permainan.
Di sisi lain, di bagian kanan atas, ada dua jenis efek yang bisa digunakan pemain. Jika menunjukkan angka, maka artinya bangunan tersebut akan memberi tambahan poin di akhir permainan.
Jika ada lambang token Civic, artinya pemain bisa mengambil satu token Civic, yang juga bisa digunakan untuk menambah poin dengan syarat-syarat tertentu. Syaratnya sering kali berputar di seberapa banyak bangunan yang menghasilkan Sumber Daya tertentu, walau ada juga yang lain.
Jumlah kartu yang digunakan dalam tiap permainan akan menyesuaikan dengan jumlah pemain. Semakin sedikit pemain, semakin sedikit kartu yang digunakan. Selain itu, ambil sejumlah token Civic (sesuai dengan jumlah pemain juga) dan letakkan dekat Market.
Setelah itu, permainan pun bisa langsung dimulai, di mana masing-masing pemain mendapatkan “modal” berupa satu kartu Ingenuity. Apabila semua kartu di Market meruapakan kartu Sumber Daya, maka pemain memiliki opsi untuk membalik kartu Sumber Daya menjadi kartu Bangunan.
Setiap putaran, pemain secara bergantian akan memilih dua kartu di Market yang terletak bersebelahan, entah secara horizontal maupun vertikal. Mengambil kartu bersebelahan secara diagonal tidak diperbolehkan.
Ketika pemain ingin mengambil kartu Bangunan, maka ia harus membayar Sumber Daya sesuai yang tertera di bagian bawah kartu. Jika kartu tersebut memiliki simbol token Civic, pemain harus memilih salah satu token Civic yang tersedia.
Apabila tidak ada kartu yang ingin atau bisa diambil, pemain bisa menarik dua kartu dari deck. Permainan akan terus berplangsung hingga sudah tidak ada lagi kartu di deck untuk me-refill Market. Masing-masing menghitung skornya dan yang tertinggi menjadi pemenangnya.
Setelah Bermain Point City

Point City (BGG)
Ada banyak hal yang Penulis sukai dari Point City. Selain tema perkotaan yang sudah disinggung di awal, Penulis menyukai gameplay-nya yang seimbang dan butuh sedikit keberuntungan.
Dengan mekanisme card drafting yang dimiliki, pemain diharuskan berpikir kartu mana yang paling menguntungkan untuk diambil. Pemilihan kartu ini berperan vital, karena bisa memengaruhi skor yang bisa diperoleh di akhir permainan.
Sama seperti Splendor, semakin lama permainan, maka cost kartu semakin tinggi. Nah, ada beberapa kartu yang akan bisa menghasilkan sumber daya secara permanen, yang akan sangat membantu kita membeli kartu-kartu yang tersedia.
Penulis juga menyukai desain minimalis yang dimiliki oleh Point City di setiap kartu bangunannya. Memang pemain akan jarang melihat bangunan apa yang mereka beli, karena lebih fokus dengan efeknya, tapi tetap saja sentuhan ini harus diapresiasi.
Memang Point City tidak terlalu kompetitif karena kurangnya unsur senggol-senggolan. Pemain akan lebih fokus untuk membangun “kotanya” sendiri. Namun, Penulis pribadi memang tidak menjadikan hal tersebut sebagai faktor utama dalam membeli board game.
Jeleknya, board game ini akan terasa cukup membosankan bagi pemain lain. Meskipun tingkat replaybility-nya tinggi karena setiap kartu unik, turn-based yang dimiliki harus diakui memang cukup monoton.
Point City bisa dianggap sebagai board game bergenre card drafting yang sederhana dan mudah dipahami. Tak butuh lama untuk menjelaskan cara bermainnya ke orang lain, sehingga cocok untuk dimainkan bersama keluarga.
Skor: 8/10
Setelah membeli Point City, intensitas membeli board game Penulis menurun drastis. Meskipun masih banyak yang diincar, entah mengapa Penulis jadi lebih sering mengerem dan menahan diri. Masih beli, tapi jarak waktunya semakin panjang.
Hingga artikel ini ditulis, hanya tersisa dua board game lagi yang belum diulas. Board game selanjutnya yang Penulis miliki adalah UNO! Blokus, yang menjadi board game pertama Penulis yang beli di Kidz Station.
Lawang, 5 Desember 2024, terinspirasi setelah ingin melanjutnkan seri board game ini
Permainan
Koleksi Board Game #27: Here to Slay

Sebelum memutuskan untuk membeli sebuah board game, Penulis kerap melakukan riset secara mendalam terlebih dahulu. Penulis akan menonton video review-nya di YouTube atau mencoba langsung memainkannya di kafe board game.
Seperti yang kita tahu, harga board game cukup mahal, jadi Penulis harus benar-benar yakin sebelum memutuskan untuk membelinya. Bahkan, sudah melakukan riset pun terkadang board game yang dibeli ternyata kurang menarik dan tidak seseru yang dibayangkan.
Nah, ada satu pengecualian dalam “sejarah” Penulis membeli board game. Bernama Here to Slay, board game ini disarankan oleh teman Penulis yang bukan penggemar board game. Katanya seru dan kompetitif. Benar saja, ini adalah board game paling rusuh dari koleksi Penulis!
Detail Board Game Here to Slay
- Judul: Here to Slay
- Desainer: Ramy Badie
- Publisher: Unstable Games
- Tahun Rilis: 2020
- Jumlah Pemain: 2-6 pemain
- Waktu Bermain: 30-60 menit
- Rating BGG: 6,9
- Tingkat Kesulitan: 1,69/5
- Harga: Rp400.000
Cara Bermain Here to Slay
Here to Slay adalah board game yang diterbitkan oleh Unstable Games, yang juga memproduksi Unstable Unicorns dan Happy Little Dinosaurs. Oleh karena itu, Penulis yakin saja kalau board game ini memang rusuh dan sangat kompetitif.
Ada dua objektif yang bisa dilakukan oleh pemain untuk bisa menang. Pertama, bisa membunuh tiga Monster. Kedua, bisa mengumpulkan Hero dari enam Kelas yang berbeda (Party Leader dihitung). Penulis akan menjelaskan ini lebih detail di bawah.
Enam Kelas Hero dan Jenis Kartu
Di awal permainan, bagikan kartu Party Leader ke semua pemain, yang mewakili salah satu dari enam kelas. Masing-masing Party Leader memiliki kemampuan khusus yang bisa dimanfaatkan oleh pemain di sepanjang permainan.
Enam Kelas yang ada di permainan ini adalah Fighter, Bard, Guardian, Ranger, Thief, dan Wizard. Masing-masing kelas memiliki kemampuan yang unik, tapi Penulis tidak akan terlalu menjelaskan efeknya karena bisa membuat tulisan ini begitu panjang.
Setelah memilih (atau dibagi secara acak) Party Leader, masing-masing pemain akan mendapatkan lima kartu dari deck yang berisi berbagai jenis kartu, lalu sisanya taruh di tengah arena. Ada beberapa jenis kartu yang bisa digunakan oleh pemain, yakni:
- Kartu Hero: Kartu yang memiliki Kelas dan Efek, di mana untuk mengaktifkannya pemain harus bisa mendapatkan angka dadu di atas angka yang tertera di samping penjelasan efeknya
- Kartu Item: Kartu yang bisa ditempelkan ke kartu Hero dan memberikan efek tambahan, bisa berefek baik maupun buruk, dan satu Hero hanya bisa memiliki satu kartu Item
- Kartu Magic: Kartu yang aktif satu kali waktu
- Kartu Modifier: Kartu yang bisa mengubah angka hasil kocokan dadu, bisa menambah atau mengurangi, bisa untuk diri sendiri ataupun orang lainm dan bisa digunakan kapan saja ketika ada yang mengocok dadu
- Kartu Challenge: Kartu yang bisa digunakan untuk membatalkan kartu yang dimainkan oleh pemain lain (bisa Hero, Item, Magic) dengan cara saling mengocok dadu, kartu yang dimainkan oleh lawan akan batal jika penantang memiliki jumlah dadu yang sama atau lebih besar
Penjelasan Kartu Monster

Sebelum permainan benar-benar dimulai, jejerkan tiga kartu Monster di tengah arena, di dekat tumpukan deck. Ketiga monster ini memiliki requirement Hero agar bisa di-challenge oleh pemain.
Misal, Monster memiliki simbol Wizard, maka pemain harus kartu Hero dari Kelas Wizard untuk bisa melakukan challenge ke Monster tersebut. Jika simbol H yang terlihat, maka pemain bisa menggunakan Hero mana saja, asal jumlahnya cukup.
Jika requirement Hero yang dimiliki sudah memenuhi syarat, maka pemain akan mengocok dadu. Ada dua angka di kartu Monster. Yang atas, jika jumlah dadu sama atau lebih kecil, maka Pemain akan mendapat hukuman.
Untuk bisa mengalahkan Monster, pemain harus bisa mendapatkan angka yang di bawah, jika jumlah dadu sama atau lebih besar, maka monster terbunuh dan kita akan mendapatkan kemampuan tambahan seperti yang tertera di bawah kartu.
Perlu dicatat kalau angka yang didapatkan berada di tengah-tengah angka atas atau bawah, maka tidak akan terjadi apa-apa. Seperti yang sudah disebutkan di atas, pemain bisa mengeluarkan kartu Modifier untuk mengubah angka dadu lawannya.
Apa yang Bisa Dilakukan Setiap Putarannya
Di setiap putaran, masing-masing akan memiliki tiga Action Point (AP) yang harus digunakan. Ada beberapa aksi yang bisa dilakukan oleh pemain dengan jumlah (cost) AP yang berbeda. Berikut daftarnya:
- Menarik kartu dari deck (1 AP)
- Mengeluarkan kartu Hero, Magic, atau Item dari tangan (1AP)
- Mengaktifkan efek kartu Hero dengan mengocok dadu, per Hero hanya bisa diaktifkan satu kali (1 AP)
- Menyerang kartu Monster (2 AP)
- Membuang semua kartu tangan (jika ada) dan menarik lima kartu baru (3 AP)
Permainan akan terus berlangsung hingga ada satu pemain yang bisa memenuhi satu dari dua syarat kemenangan yang sudah dijelaskan di atas. Apabila kartu deck habis, maka kocok discard pile untuk membentuk deck baru.
Setelah Bermain Here to Slay

Jika sebelumnya Penulis menyebutkan kalau Unstable Unicorns adalah board game-nya yang paling rusuh, maka Here to Slay memiliki tingkat kerusuhan hingga dua kali lipatnya! Tingkat senggol-senggolan yang dimiliki benar-benar sangat “panas” sekaligus seru.
Adanya elemen dadu membuat Here to Slay dipenuhi dengan ketidakpastian dan sangat membutuhkan tingkat hoki yang tinggi. Hampir semua aksi penting, mulai dari membunuh Monster hingga mengaktifkan efek kartu Hero, semua membutuhkan kocokan dadu.
Meskipun kita sudah mendapatkan angka dadu yang dibutuhkan, hati-hati karena lawan bisa saja memberikan kartu Modifier untuk menguranginya. Saling menumpuk kartu Modifier untuk sabotase lawan akan sangat sering terjadi dalam permainan ini.
Selain itu, Penulis juga menyukai ilustrasi kartunya yang sangat keren. Jika dibandingkan dengan Unstable Unicorns yang minimalis, maka Here to Slay memiliki desain yang detail dan lebih kompleks, terutama di kartu Monster dan Party Leader. Dadunya pun sangat keren.
Sepanjang memainkan Here to Slay, menang karena berhasil mengalahkan tiga Monster sangat jarang terjadi. Selain angka yang dibutuhkan biasanya sangat tinggi, lawan akan dengan senang hati mengeluarkan kartu Modifier untuk membatalkannya.
Kebanyakan kemenangan di Here to Slay diraih dengan berhasil mengumpulkan enam Kelas Hero berbeda, yang relatif lebih mudah untuk didapatkan. Itu pun seringnya karena dibiarkan oleh pemain lain karena sudah merasa capek.
Yups, sama seperti Unstable Unicorns, salah satu kekurangan board game ini adalah durasinya yang bisa panjang sekali karena masing-masing pemain saling menjatuhkan demi kemenangannya sendiri. Dua jam pun belum tentu pemenangnya bisa terlihat.
Kekurangannya lainnya, sekali lagi sama seperti Unstable Unicorns, adalah kita sebagai pemain harus membaca satu per satu efek kartunya. Ini adalah salah satu penyumbang terbesar mengapa Here to Slay membutuhkan waktu bermain yang sangat panjang.
Terlepas dari kekurangannya, Here to Slay tetap menjadi favorit Penulis dan circle-nya. Tingkat kompetitif yang dimiliki oleh permainan ini tidak dimiliki oleh board game lain, mungkin kecuali Unstable Unicorns.
Skor: 9/10
Saat membeli Cascadia dan Here to Slay di Monopolis Wonder, ada satu board game lain yang sebenarnya mencuri perhatian Penulis. Namun, ketika itu Penulis memutuskan untuk menundanya terlebih dahulu karena terhalang budget.
Hanya sekitar satu bulan berselang, Penulis akhirnya membelinya melalui toko langganannya. Bernama Point City, board game ini menjadi salah satu favorit Penulis lainnya karena mekanismenya yang sederhana, tapi memikat.
Lawang, 28 November 2024, terinspirasi setelah ingin melanjutkan seri board game ini
-
Non-Fiksi5 bulan ago
[REVIEW] Setelah Membaca The Book of Everyday Things
-
Non-Fiksi5 bulan ago
[REVIEW] Setelah Membaca Filsafat Kebahagiaan
-
Renungan5 bulan ago
Bagaimana Manusia Diperbudak oleh Ciptaannya Sendiri
-
Anime & Komik5 bulan ago
Ai Haibara adalah Karakter Favorit Saya di Detective Conan
-
Permainan5 bulan ago
Koleksi Board Game #28: Point City
-
Olahraga4 bulan ago
Apakah Manchester United Benar-Benar Telah Menjadi Klub Terkutuk?
-
Sosial Budaya5 bulan ago
Mengapa Tidak Pernah Ada Istilah “Laki-Laki Independen”?
-
Permainan5 bulan ago
Koleksi Board Game #27: Here to Slay
You must be logged in to post a comment Login