Anime & Komik
Filsafat Ala Attack on Titan

Awalnya, Penulis sama sekali tidak tertarik untuk mengikuti serial anime Attack on Titan (AoT) atau Shingeki no Kyojin. Alasan pertama, animenya tergolong serius. Alasan kedua, banyak adegan sadis yang tidak Penulis sukai.
Akan tetapi karena terus-menerus muncul di linimasa media sosial Penulis, timbullah rasa penasaran. Apalagi, hype dari season ke-4 dari anime ini juga tinggi sekali.
Akhirnya, Penulis memutuskan untuk menjadi fans karbitan. Untuk mengejar ketertinggalan, Penulis memutuskan untuk mengambil jalan pintas: menonton video rekapnya di YouTube.
(Cara seperti ini juga Penulis lakukan ketika season terakhir dari serial Game of Throne akan rilis pada tahun 2019 kemarin, walaupun Penulis memang membaca novelnya sampai buku ketiga)
Melalui video rekap yang ada di YouTube tersebut, Penulis jadi mengerti mengapa banyak sekali orang yang menjadi penggemar anime ini. Jalan cerita dan animasinya patut diacungi jempol.
Karena penasaran dengan lanjutan ceritanya, Penulis juga memutuskan untuk membaca manganya secara daring. Sekitar 5 jam Penulis butuhkan untuk membaca chapter yang akan menjadi awal season 4 hingga chapter terakhir yang telah dirilis.
Sebagai fans karbitan, Penulis menemukan beberapa hal yang menarik dari anime ini. SPOILER ALERT!!!
Hitam Putih Baik Buruk

Eren, Baik atau Buruk? (Superhero Hype)
Satu poin yang menjadi kekuatan utama dari AoT adalah susahnya untuk mengetahui mana yang merupakan pihak baik mana yang merupakan pihak buruk.
Hal ini tidak akan kita temukan dari anime shonen lain seperti Naruto, Dragon Ball, One Piece, My Hero Academia, dan lain sebagainya.
Karakter utamanya dipastikan selalu menjadi pihak yang akan membela kebenaran. Naruto, Goku, Luffy, Midoriya, semuanya berjuang untuk memberantas kejahatan di muka bumi.
Sedangkan di anime AoT, ada begitu banyak plot twist yang akan membuat kita kebingungan. Bahkan karakter utama di anime ini, Eren Yeager, telah berubah menjadi tokoh antagonis utama yang ingin menghabisi semua umat manusia yang ada di luar pulau Paradis.
Penulis membayangkan banyak penggemar AoT yang terkejut ketika mengetahui hal ini. Karakter yang selama ini begitu diidolakan karena ingin balas dendam ke titan yang memakan ibunya menjadi seperti itu.
Tidak hanya sampai di situ, plot twist yang ada juga bisa dibolak-balik berkali-kali. Awalnya kelihatan baik, ternyata jahat, eh ternyata baik, eh ternyata beneran jahat. Pola seperti itu akan sering kita temui.
Contohnya ada pada karakter ayah Eren, Grisha Yeager. Coba para pembaca yang menonton AoT, apakah Grisha merupakan karakter yang baik atau jahat? Kakak tiri Eren, Zeke, apakah dia karakter yang baik atau jahat? Silakan putuskan sendiri jawabannya.
Pengkhianatan? Jangan ditanya, ada banyak! Yang A mengkhianati B demi C, eh ternyata C mengkhianati A demi tujuannya sendiri. Banyak top anime betrayal pada AoT.
Bahkan karakter Eren sendiri pun belum bisa ditentukan apakah ia baik atau jahat. Toh, Eren punya alasan kuat demi mengejar tujuan terbesarnya: Kebebasan.
Filsafat Determinisme dan Free of Will

Mengejar Kebebasan (Den of Geek)
Ada yang pernah mendengar tentang filosofi determinisme? Berdasarkan video dari Satu Persen di YouTube, filosofi determinisme adalah:
Semua peristiwa terjadi karena ada sebab atau bersifat kasualitas.
Berubahnya Eren dari karakter protagonis menjadi antagonis tentu tidak terjadi begitu saja. Perubahan terjadi karena ia begitu terobsesi dengan yang namanya kebebasan.
Hal ini dapat dimaklumi karena sejak kecil ia harus tinggal di balik tembok yang tinggi demi melindungi manusia dari serangan titan. Ia mengharapkan kebebasan yang diharapkan ada di balik tembok.
Setelah berhasil keluar dari tembok, ia menyadari bahwa kebebasan yang dikejar ternyata tidak berhasil didapatkan. Malah, ia menemukan fakta yang akan membuat kehidupannya berubah 180 derajat.
Keputusannya untuk melenyapkan seluruh umat manusia yang ada di luar pulau Paradis dengan menggunakan ribuan titan juga dilakukan demi mengejar kebebasan yang ia dambakan.
Di sini kita pun jadi bertanya-tanya, apakah kita sebagai manusia benar-benar memiliki kebebasan (free of will)?
Rasanya tidak ada yang namana kebebasan yang benar-benar bebas. Ada banyak aturan yang mengelilingi kita, mulai agama hingga hukum negara. Moral juga turut membatasi gerak-gerik kita yang negatif.
Seandainya kita benar-benar memiliki kebebasan yang sebebas-bebasnya, dunia ini nampaknya akan menjadi kacau balau tak beraturan. Lha mong orang bebas mau melakukan apa aja.
Penulis kurang memahami kebebasan apa yang diharapkan Eren. Membuat penduduk pulau Paradis menjadi bebas karena orang-orang yang selama ini membuat mereka menderita lenyap? Apa yang menjamin konflik akan berakhir dengan keputusan tersebut?
Menarik untuk disimak bagaimana anime AoT akan berakhir nanti.
Penutup
Dua alasan di atas, kebaikan versus kejahatan yang tidak hitam putih dan adanya filsafat determinisme, menjadi beberapa alasan mengapa anime AoT sangat menarik untuk ditonton.
Masih banyak hal lain yang bisa kita temukan, mulai dari banyaknya karakter favorit yang mati, tidak ada fan service, sampai kekuatan karakternya yang overpowered.
Yang jelas, anime ini menyisipkan nilai-nilai kehidupan yang related dengan kehidupan kita yang sebenarnya. Tanpa titan tentunya, dan gear yang membuat kita terbang, dan tanpa tembok yang terbuat dari titan.
Lawang, 16 Desember 2020, terinspirasi setelah menonton video rekap Attack on Titan dan membaca manganya
Foto: CBR
Sumber Artikel:
- SELURUH ALUR CERITA ATTACK ON TITAN LENGKAP SEASON 1,2,3 || 78 MENIT || PERJUANGAN MERAIH KEBEBASAN
- Attack on Titan Recap: Everything Up to the Final Season – YouTube
- Attack On Titan Relationship of Ackerman – Reiss/Fritz – Yeager PART 1 || Titan World – YouTube
- Filsafat Dari Attack On Titan – #FilsafatMenjawab
- Filosofi Attack On Titan (Apakah Manusia Punya Free Will?)
Anime & Komik
Pemimpin Boneka ala Mizukage Keempat

Serial Naruto memiliki banyak karakter dengan kisah yang tragis dan memilukan. Contoh paling mudah adalah Itachi Uchiha, yang menanggung beban berat dengan membantai seluruh anggota klannya (termasuk orang tuanya) demi kepentingan desanya.
Karakter utamanya, Naruto Uzumaki, juga memiliki masa lalu yang kelam di mana dirinya tinggal sebatang kara dan dimusuhi oleh semua orang karena menjadi jinchuriki (wadah) dari monster yang menyerang desa Konoha, Kyuubi.
Namun, Penulis menemukan ada satu tokoh yang kehidupannya juga lumayan tragis, tapi jarang disorot karena memang di manga hanya muncul sebentar. Ia adalah Yagura Karatachi, Mizukage Keempat Kirigakure.
Kehidupan Awal Yagura Sebagai Seorang Jinchuriki

Seperti banyak jinchuriki lainnya, Yagura juga terpilih sejak usia muda. Setelah kematian Rin Nohara di tangan Kakashi, Kirigakure berhasil memiliki Sanbi atau Ekor Tiga, yang di manga kita pernah melihatnya dikalahkan oleh Deidara dan Tobi (Obito).
Berdasarkan cerita dari Zabuza Momochi, kita mengetahui kalau Kirigakure menerapkan sistem yang kejam pada sistem akademinya, di mana mereka harus saling membunuh satu sama lain agar bisa lulus. Itulah yang juga terjadi pada Yagura.
Yagura adalah shinobi yang berbakat, bahkan ia bisa mengendalikan bijuu yang disegel di dalam dirinya dan mampu menggunakan kekuatannya dengan kendali penuh. Ini jarang yang terjadi, bahkan Gaara ketika berhadapan dengan Naruto harus menghilangkan kesadarannya.
Dengan kemampuannya tersebut, tak heran jika ia berhasil menjadi Mizukage Keempat di Kirigakure. Ia memiliki misi mulia untuk mengubah citra kejam desanya dan menyatukan pulau-pulau yang ada di Negeri Air.
Ia juga berhasil menangkap bahkan membunuh shinobi jahat seperti Juzo dari Akatsuki, bahkan sempat menyudutkan Itachi. Dalam pertarungan, Yagura termasuk tipe yang straight to the point dan tak segan untuk membunuh lawannya.
Niat Merevolusi, Malah Jadi Boneka

Sayangnya, revolusinya tersebut terhenti ketika ia bertemu dengan anggota Akatsuki lainnya, termasuk Obito Uchiha yang saat itu mengaku sebagai Madara Uchiha. Yagura pun dikendalikan oleh Obito menggunakan genjutsu dan menjadikannya sebagai boneka.
Alhasil, Obito pun secara tidak resmi memimpin Kirigakure dengan tubuh Yagura. Revolusi yang dicanangkan Yagura dihapuskan, dan kebijakan-kebijakan kejam kembali diberlakukan di desa tersebut.
Di bawah pengaruh Obito, Yagura justru jadi diingat karena mengeksploitasi uang dari kaum lemah dan tidak menerima adanya perbedaan pendapat (baca: otoriter). Istilah “Bloddy Mist” pun menjadi populer dan tersebar ke seluruh negara dan desa.
Obito juga membubarkan Tujuh Pendekar Ninja dari desa Kabut, yang membuat Zabuza melakukan kudeta yang sayangnya bisa digagalkan. Zabuza pun berhasil kabur, dan ditakdirkan untuk menjadi lawan pertama Naruto dan tim 7.
Selain sistem akademi yang telah disebutkan di atas, Obito juga mengeluarkan kebijakan untuk membantai siapapun yang membelot. Kisame Hoshikagi sangat mematuhi kebijakan ini, sehingga ia membunuh semua rekan timnya yang membelot.
Obito sangat memuji tindakan Kisame ini, hingga akhirnya ia menunjukkan jati dirinya. Kisame yang begitu terkesima melihat sosok di balik pemimpin boneka tersebut pun langsung bergabung dengan Akatsuki dan menjadi salah satu anggota yang paling loyal
Akhir Hidup Yagura

Berbagai kebijakan kejam yang keluar di era kepemimpinan Yagura membuat penduduk desa membuat kesimpulan kalau ada sosok yang memengaruhinya. Setelah bertahun-tahun dikuasai oleh Akatsuki, ia akhirnya terbebas dari genjutsu Obito setelah Ao menggunakan mata Byakugan-nya.
Sayangnya, efek genjutsu yang terlalu lama ternyata berdampak buruk bagi Yagura. Begitu terbebas, ia langsung merenggang nyawa. Ada juga kemungkinan karena Ekor Tiga diambil dari tubuhnya. Yang jelas, kematiannya terjadi tak lama sebelum ujian chunin gabungan di desa Konoha dimulai.
Namun, Yagura berhasil menyadarkan penduduk Kirigakure untuk meninggalkan segala legasi buruk dari pemimpin sebelumnya. Mizukage Kelima, Mei Terumi, menjadi sosok pertama yang berusaha melanjutkan usaha Yagura dan bisa dianggap lumayan berhasil.
Yagura memiliki seorang cucu bernama Kagura, yang menjadi penasehat Mizukage Keenam, Chojuro, di serial Boruto. Sayangnya, sisi kelam Yagura masih begitu menempel pada penduduk desa, sehingga Kagura kerap menerima kebencian atas apa yang tidak dilakukan oleh kakeknya.
Penutup
Kehidupan kelam yang harus dialami Yagura hingga harus menjadi pemimpin boneka memang tragis. Niat baiknya terhalang oleh kemunculan sosok yang ingin mengendalikan Kirigakure dengan tangan besi demi keuntungannya sendiri.
Citra Yagura pun menjadi buruk hingga akhir hayatnya, bahkan dampaknya hingga dirasakan oleh anak cucunya. Mungkin, tak semua penduduk desa mengetahui kisah sebenarnya, atau memang memilih untuk tidak peduli karena kebencian yang begitu kuat terhadap Kagura.
Lawang, 23 Agustus 2023, setelah membaca artikel mengenai tragisnya kehidupan seorang Mizukage Keempat
Foto Featured Image: Fandom
Anime & Komik
Rame-Rame Ganti Foto Profil Luffy Gear 5

Menjelang rilisnya episode terbaru One Piece yang akan menampilkan penampilan perdana Luffy dalam bentuk Gear 5, banyak sekali penggemar anime tentang bajak laut ini mengganti foto profilnya dengan gambar Luffy Gear 5.
Bahkan, yang bukan penggemar One Piece pun ada yang juga ikut-ikutan karena FOMO, sehingga banyak nakama One Piece merasa kalau mereka sekadar penggemar karbitan yang hanya tidak ingin ketinggalan hype.
Penulis sendiri tidak pernah merasa dirinya sebagai penggemar One Piece, meskipun mengetahui sebagian besar ceritanya karena “tuntutan pekerjaan”. Namun, ada hal menarik yang ingin Penulis bahas terkait fenomena ini.
Apa Itu Luffy Gear 5?

Untuk yang benar-benar awam dengan One Piece, Monkey D. Luffy merupakan protagonis utama dari serial tersebut yang memiliki cita-cita untuk menjadi raja bajak laut. Untuk itu, ia pun membentuk kru bajak lautnya sendiri yang bernama Topi Jerami/Mugiwara.
Di dunia One Piece ini, ada banyak buah ajaib bernama Buah Iblis/Devil Fruit yang bisa memberikan pemiliknya kekuatan super. Sebagai gantinya (atau ironinya), mereka tidak akan bisa berenang jika seandainya terjatuh ke lautan.
Luffy di awal serialnya memakan salah satu Buah Iblis yang dikenal dengan nama Gomu Gomu no Mi yang membuatnya memiliki tubuh karet. Tingkat kekuatannya pun berbeda-beda, dari Gear 1 sampai yang terkuat Gear 4.
Nah, di “Wano Country Arc” yang sedang berlangsung saat ini, Luffy dengan kemampuan terkuatnya tak berdaya ketika menghadapi Kaido, salah satu dari Yonkou atau Empat Kaisar. Tiba-tiba, kemampuan Luffy pun menjadi awakening dan (nantinya) akan mengalahkan Kaido.

Gear 5 membuat Luffy berubah menjadi serba putih, termasuk rambut dan pakaiannya. Bahkan, ia memiliki semacam “selendang” yang melingkar di belakang pundaknya. Kemampuannya pun meningkat, di mana ia bisa memanipulasi sekitarnya menjadi karet.
Dari peristiwa ini, akhirnya diketahui kalau buah iblis Luffy bukanlah Gomu Gomu no Mi, melainkan Hito Hito no Mi, Model: Nika yang termasuk ke dalam mythical zoan. Buah iblis ini membuat pemakannya bisa menguasai kekuatan Sun God Nika.
Di manga, tentu kita hanya bisa melihat adegan pertarungan final antara Luffy vs Kaido dalam bentuk dua dimensi dan hitam putih. Maka dari itu, versi animasinya yang akan tayang begitu dinantikan oleh penggemar agar bisa melihat gilanya pertarungan tersebut.
Ekspektasi para penggemar akan episode yang akan datang begitu tinggi. Apalagi, Toei Animation selaku studio di balik anime One Piece juga telah memberikan beberapa hint bahwa mereka benar-benar serius dalam mengerjakan episode-episode yang menampilkan Gear 5.
Ganti Foto Profil Jadi Luffy, Beneran Nge-fans atau Cuma FOMO?

Nah, untuk semakin memeriahkan hype dari Luffy Gear 5, para penggemar alias nakama One Piece pun mengubah tampilan foto profil mereka. Di media sosial, foto yang digunakan pun sama, yakni Luffy Gear 5 yang sedang tersenyum lebar dengan background hitam.
Tidak cuma fans, banyak akun-akun yang juga ikut memeriahkan tren ini, termasuk tempat Penulis bekerja. Oleh karena itu, tak heran jika banyak orang yang FOMO dan tiba-tiba menjadi penggemar One Piece agar bisa ikut merasakan sensasinya.
Tentu saja fenomena ini ditanggapi dengan beragam respons. Berdasarkan penelusuran Penulis, ada beberapa penggemar sejati One Piece merasa tidak terima dengan kemunculan para fans karbitan ini. Sebagian yang lain tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Penulis sendiri menyikapi hal ini sama dengan ketika ramai-ramai menjelang konser Coldplay di Indonesia. Kalau tiba-tiba jadi mendengarkan lagu-lagu Coldplay ya tidak apa-apa, toh tidak merugikan siapa-siapa.
Memang fenomena FOMO ini sedikit mengkhawatirkan, karena seolah menunjukkan betapa latahnya kita ketika ada sesuatu yang viral. Jika terus seperti ini, bukan tidak mungkin suatu saat tanpa kita sadari kita mengikuti sesuatu yang buruk hanya karena sedang tren.
Namun, untuk kasus Luffy Gear 5 ini, rasanya tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Semua orang, baik pengemar One Piece dari 20 tahun lalu atau 20 detik lalu, silakan saja jika ingin ikut meramaikan hype ini. Toh, ini momen sekali seumur hidup.
Lawang, 3 Agustus 2023, terinspirasi setelah melihat banyaknya pengguna media sosial yang mengganti foto profilnya menjadi Luffy Gear 5
Anime & Komik
Kenapa Suka Lucky Luke?

Selain Tintin dan Donal Bebek (terutama karya Don Rosa), Penulis juga suka membaca komik Lucky Luke. Petualangan samg koboi bersama kudanya Jolly Jumper di era western ini sangat menarik dan menghibur untuk diikuti.
Namun, Penulis baru mulai mengoleksi komiknya ketika sudah berkepala dua, itu pun karena biasanya ada pameran yang mengobral murah komik ini, hanya 10 ribuan per judul. Selain itu, Penulis juga kadang membelinya secara online.
Berhubung sebelumnya Penulis telah membahas tentang Tintin dan Donal Bebek, tentu rasanya tidak adil jika Penulis tidak membuat tulisan serupa tentang Lucky Luke dan berbagai kisahnya sebagai pengelana yang membasmi kejahatan.
Awal Bertemu dengan Lucky Luke

Seperti yang sudah Penulis singgung di atas, pertemuan pertama Penulis dengan Lucky Luke jauh terjadi sebelum Penulis membaca komiknya. Kemungkinan besar, karena alasan-alasan inilah Lucky Luke begitu menempel di alam bawah sadar Penulis.
Ini memang sedikit aneh, tapi Penulis mengenal karakter ini melalui sebuah permainan tebak ingatan, di mana kita harus menyocokkan kartu bergambar sama yang berada di dalam kondisi tertutup. Nah, Lucky Luke menjadi salah satu gambar yang ada di permainan tersebut.
Setelah itu, ketika bermain PlayStation 1, salah satu game yang sering Penulis mainkan adalah Lucky Luke. Game ini cukup sulit bagi Penulis karena seumur hidupnya Penulis tidak pernah menamatkannya. Bahkan game seperti Tomba berhasil Penulis tamatkan berkali-kali.
Sejauh ingatan Penulis, itulah interaksi Penulis dengan Lucky Luke. Setelah melalui masa kecil, rasanya lama sekali hingga akhirnya Penulis bertemu dengan komik-komik Lucky Luke dan membaca kisahnya yang menarik.
Ketika artikel ini ditulis, total komik Lucky Luke yang Penulis miliki berjumlah 26. Penulis akan sedikit bercerita mengapa kisah-kisah Lucky Luke begitu menarik, sehingga Penulis membeli komiknya sebanyak itu.
Selipan Sejarah di Komik Lucky Luke

Sama seperti Tintin, Lucky Luke juga merupakan karya seseorang dari Belgia. Namanya adalah Morris, dan ia menciptakan Lucky Luke pada tahun 1946. Salah satu slogan terkenal dari Lucky Luke adalah “penembak yang lebih cepat dari bayangannya sendiri“.
Penulis melihat ada keunikan di sini, di mana seseorang dari Belgia justru membuat komik ala wild west di Amerika sana, yang jaraknya sangat jauh. Mungkin ia memiliki semacam obsesi dengan Amerika, mengingat ia juga kerap menyisipkan sejarah sungguhan di komiknya.
Salah satu kisah sejarah yang paling Penulis ingat adalah di komik Pony Express, di mana ada suatu perusahaan yang ingin mempercepat proses pengiriman pesan atau barang dari kota ke kota. Ingat, ini zaman wild west di era 1800-an.
Tentu, para pengusaha yang merasa usahanya terganggu dengan kehadiran Pony Express ini berusaha menyabotase mereka. Di sinilah peran Lucky Luke muncul, untuk menjaga agar sabotase tersebut gagal dan Pony Express bisa beroperasi dengan tenang.
Kesan wild west di komik-komik Lucky Luke juga benar-benar disesuaikan dengan zamannya. Oleh karena itu, Penulis tidak heran jika cerita-ceritanya kerap tentang penemuan tambang emas, konflik dengan suku Indian, berkelahi di bar, dan sebagainya.
Beberapa tokoh sejarah pun pernah dimasukkan Morris ke dalam komiknya, seperti Mark Twain, Ulysses S. Grant, hingga Abraham Lincoln. Beberapa villain dari Lucky Luke juga diambil dari kisah nyata, termasuk Billy the Kid, Jesse James, dan Dalton Bersaudara.
Namun, satu kisah tokoh sejarah yang paling memorable adalah mengenai Hadji Ali yang muncul sebagai komik pendek di judul Tali Gantungan. Ia merupakan seorang imigran muslim yang berusaha memperkenalkan unta ke masyarakat Amerika.
Tentu saja banyak kisah pertemuan Lucky Luke dengan para suku Indian, di mana mereka kerap digambarkan sebagai suatu kaum yang primitif. Tak jaran Lucky Luke ditangkap oleh mereka, walau pada akhirnya selalu bisa lolos bahkan bersahabat dengan mereka.
Menggabungkan sejarah asli dengan kisah fiksi seorang koboi tentu tidak mudah. Namun, percayalah kalau Morris berhasil melakukan pekerjaan tersebut dengan sangat baik. Setiap kisah sejarah yang ia selipkan selalu terasa natural dan tidak dipaksakan.
Mengapa Lucky Luke Begitu Istimewa?

Sebagai protagonis, Lucky Luke selalu berada di jalan kebenaran. Tak heran jika banyak musuh yang membencinya karena selain sangat handal dalam menggunakan senjatanya, Lucky Luke juga termasuk cerdas dan pandai bersiasat.
Sebagai seorang pengelana, Lucky Luke hanya ditemani oleh kudanya yang bernama Jolly Jumper, yang juga tak kalah cerdiknya. Mereka berdua selalu bersama-sama dalam perjalanan menyusuri daratan Amerika, yang saat itu masih memiliki banyak wilayah misterius.
Di antara banyaknya musuh yang pernah dihadapi oleh Lucky Luke, favorit Penulis tentu saja Dalton Bersaudara yang terdiri dari empat orang, yakni Joe, William, Jack, dan Averell. Joe yang paling pendek dan cerdik, sedangkan Averell paling tinggi dan tolol.
Mau sebusuk apapun rencana jahat mereka (maupun para penjahat lain), Lucky Luke selalu punya akal untuk menangkap mereka. Mau duel pun percuma, kemampuan menembak Lucky Luke jelas di atas mereka. Akurasi dan kecepatannya tiada duanya.
Setiap berhasil menyelesaikan suatu permasalahan di suatu kota, Lucky Luke akan kembali melanjutkan perjalanan mengembaranya, sembari mendengungkan lirik lagunya yang sangat khas, yakni:
I’m a poor lonesome cowboy, and a long long way from home…
Sebagai sebuah komik, Lucky Luke berhasil memadukan petualangan yang seru dengan komedi yang pas. Banyak adegan yang terkesan sepele berhasil menimbulkan gelak tawa, atau minimal senyum tipis di bibir. Bagi Penulis, komedi yang dihadirkan terasa segar.
Jika dibandingkan dengan Tintin, Lucky Luke terasa lebih ringan. Hal ini wajar, mengingat komik-komik Tintin banyal menyelipkan unsur misteri yang membuat pembacanya merasa penasaran. Di Lucky Luke, murni petualangan wild west yang “liar”.
Oleh karena itulah, Penulis menganggap Lucky Luke begitu istimewa. Setelah menulis artikel ini, rasanya Penulis akan kembali “berburu” komik-komik Lucky Luke di marketplace dan menambah jumlah koleksinya.
Lawang, 7 Juli 2023, terinspirasi setelah menyadari artikel ini telah ada di draft untuk waktu yang cukup lama
Foto Featured Image: Comics.ha
- Musik4 bulan ago
Maskulinitas pada Musik Dewa
- Buku4 bulan ago
[REVIEW] Setelah Membaca Funiculi Funicula: Kisah-Kisah yang Baru Terungkap
- Anime & Komik4 bulan ago
Alasan Saya Tidak Suka One Piece
- Musik5 bulan ago
9 Personel Twice dan Impresi Saya ke Mereka
- Permainan4 bulan ago
Koleksi Board Game #6 King of New York
- Pengembangan Diri5 bulan ago
Pada Akhirnya, Kebaikan yang Kita Lakukan akan Kembali ke Diri Sendiri
- Fiksi4 bulan ago
[REVIEW] Setelah Membaca Funiculi Funicula: Before the Coffee Gets Cold (Spoiler Version)
- Sosial Budaya4 bulan ago
Hype Konser Coldplay di Indonesia: Beneran Nge-fans atau Sekadar FOMO?
You must be logged in to post a comment Login