“Omong-omong, bagaimana kau bisa seringkali membaca pikiran orang?” tanyaku suatu hari ketika aku dan Kenji berada di kelas ketika jam istirahat. “Mungkin karena aku hobi baca...
“Ayah ayah! Leon rangking satu!” teriakku dengan girang ketika pulang dari acara penerimaan rapot catur wulan pertama kelas satu berakhir. Aku berlari-lari kecil, karena ingin segera...
Aku terlamun di kelas hari ini setelah pelajaran Kewarganegaraan berakhir. Tidak ada yang peduli karena memang biasanya aku hanya berdiam diri di kelas. Kenji selalu mengajakku...
Sudah seminggu kami bersekolah satu kelas. Meskipun wajahku tetap muram, tingkat kemuramannya sudah jauh berkurang dibandingkan hari pertama aku di sini. Pandangan teman-teman yang lain sudah...
Ketika menjelang sore, terdengar ketukan pintu dari depan rumah. Siapa gerangan yang datang? Aku jarang sekali mendapat tamu. Penasaran, aku langkahkan kakiku ke ruang tamu. “Hai...
Matahari sudah menyembunyikan diri ketika aku pulang. Aku membawa segudang pelajaran dari sana. Bahkan aku meminjam buku “Kiat Menahan Marah” miliknya. Anak ini, nampaknya akan membawaku...
Tok tok. Kuketuk pintu rumah Kenji yang sederhana. Terdengar suara langkah kaki menuju pintu. Pintu terbuka, dan terlihatlah si dungu, maksudku Kenji. Begitu melihatku, dia tersenyum...
Keesokan hari aku berangkat dengan membawa segudang dendam dan kemarahan. Aku akan menghajar anak dungu bernama Kenji itu. Pasti sekarang dia sudah menyebarkan berita-berita tentang aib...
Hari ini adalah hari terakhir acara bodoh itu. Akhirnya, aku akan meninggalkan hal yang tidak berguna itu dan memulai pelajaran-pelajaran yang sangat menggiurkan. Aku ingin segera...
Aku terheran-heran ketika memasuki gerbang sekolah. Bagaimana tidak, para pemarah yang kemarin stand by di sini tidak ada. Aku tengok alrojiku, masih kurang tujuh menit lagi...