Connect with us

Permainan

Koleksi Board Game #19: Kingdomino

Published

on

Dulu ketika awal-awal mengoleksi buku, Penuils lebih mementingkan kuantitas dibandingkan kualitas. Maka dari itu, ketika ada obral buku murah, Penulis sering khilaf dan jadi memborong banyak buku. Alhasil, banyak buku yang akhirnya justru tidak pernah terbaca sama sekali.

Dalam mengoleksi board game, ada sedikit perubahan karena Penulis melakukan seleksi yang lebih ketat sebelum membeli. Maklum, harga board game jarang ada yang murah, sehingga harus benar-benar dipelajari dulu sebelum akhirnya memutuskan untuk membelinya.

Namun, dalam beberapa kondisi, Penulis memutuskan untuk tetap membeli sebuah board game hanya karena ingin menambah koleksinya, terutama jika harganya tidak terlalu mahal. Itu yang terjadi pada Coup, dan juga Kingdomino yang akan Penulis bahas di sini.

Detail Board Game Kingdomino

  • Judul: Kingdomino
  • Desainer: Bruno Cathala
  • Publisher: Blue Orange
  • Tahun Rilis: 2016
  • Jumlah Pemain: 2-4 pemain
  • Waktu Bermain: 15-25 menit
  • Rating BGG: 7,3
  • Tingkat Kesulitan: 1,22/5
  • Harga: Rp325.000

Cara Bermain Kingdomino

Komponen dari Kingdomino tidak banyak, hanya terdiri dari beberapa tile dengan bentuk seperti kartu domino, beberapa meeple, dan miniatur kastil. Tile memiliki beberapa jenis teritori, yang Penulis sebut sebagai sawah (kuning), ladang (hijau), laut (biru), rawa-rawa (abu-abu), hutan (cokelat), dan gua (hitam).

Di awal permainan, jejerkan empat tile dan urutkan sesuai dengan nomor yang ada di belakangnya, di mana angka kecil diletakkan paling atas dan yang besar di bawah.

Lalu, pemain pertama akan meletakkan meeple-nya ke salah satu tile pilihannya, diikuti oleh pemain lain. Khusus untuk putaran pertama, urutannya masih searah jarum jam, karena di putaran selanjutnya, urutan pemain ditentukan oleh urutan meeple di arena.

Setelah satu putaran selesai dan pemain telah meletakkan tile di wilayahnya masing-masing, maka pemain dengan meeple teratas akan memilih duluan tile selanjutnya yang juga telah diurutkan sesuai dengan jumlah angkanya. Begitu seterusnya sampai semua tile telah diambil pemain.

Ada beberapa aturan terkait peletakkan tile. Pertama, ingat kalau wilayah kita berukuran maksimal 5×5 dan tidak boleh melebihi batas tersebut. Posisi kastil boleh di mana saja, tapi jika berhasil pas di tengah, maka pemain akan mendapatkan poin tambahan.

Dalam meletakkan tile, tile tersebut harus memiliki teritori yang sama dengan teritori yang sudah ada di tempat kita, minimal satu. Jadi, kalau mau meletakkan tile laut, maka kita harus menyambungkannya ke tile laut. Starting tile yang merupakan tempat meletakkan kastil bisa dihubungkan dengan semua jenis teritori.

Jika semua tile sudah diambil pemain, maka perhitungan poin pun akan mulai dilakukan. Caranya mudah, kalikan luas teritori terbesar dari masing-masing jenis dengan jumlah mahkota yang ada. Jumlahkan semuanya dan itulah jumlah poin yang berhasil didapatkan oleh pemain.

Sebagai tambahan, pemain yang kastilnya ada di tengah akan mendapatkan 10 poin tambahan. Pemain yang berhasil membangun kerajaannya pas 5×5 tanpa ada bolong juga mendapatkan 5 poin tambahan.

Setelah bermain Kingdomino

Kingdomino (via Wargamer)

Sejak kecil, Penulis suka bermain puzzle. Mungkin karena itulah mengapa Penulis menyukai board game yang memiliki konsep tile placement seperti Carcassonne dan Kingdomino ini. Melihat bagaimana tile yang diletakkan dan saling digabungkan terlihat harmoni memberikan kepuasan tersendiri.

Jika dibandingkan dengan Carcassonne, Kingdomino jelas berbeda karena masing-masing pemain memiliki tempatnya sendiri untuk menyusun tile-nya. Ada banyak rule dan syarat untuk meletakkan tile, tapi semuanya mudah dipahami karena cukup sederhana.

Dua board game sebelum ini, Bahamas dan King of the Dice, Penulis sebut menyenangkan karena kesederhaan yang dimilikinya. Meskipun Kingdomino juga sederhana, sayangnya rasanya berbeda dengan dua board game tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa Kingdomino terasa monoton dan membosankan. Pertama, masing-masing pemain sibuk membangun kerajaannya sendiri tanpa bisa memberikan gangguan berarti kepada pemain lain. Carcasonne pun masih bisa melakukan hal tersebut.

Kedua, skema pengambilan tile yang sesuai urutan membuat permainan ya berjalan begitu saja, tidak ada tantangan atau strategi yang bisa diterapkan. Mungkin kita bisa sengaja memilih tile dengan angka yang kecil agar selanjutnya bisa memilih dulua, tapi hanya sebatas itu.

Penggunaan kata “Domino” di judul board game pun terasa kurang terimplementasi ke dalam permainan, selain bentuk tile-nya yang memanjang seperti kartu domino. Angka di belakang tile pun rasanya tidak memiliki unsur domino.

Menurut Penulis, Kingdomino asyik-asyik saja untuk dimainkan bersama sepupu atau keponakan yang masih kecil. Gameplay-nya yang sederhana dan unsur puzzle yang menarik membuat board game ini cocok dimainkan bersama mereka.

SKOR: 6/10

Saat membeli Kingdomino, Penulis juga membeli satu board game lain. Ketika melakukan riset, sebenarnya Penulis merasa yakin kalau board game ini kurang cocok untuk dimainkan di circle Penulis. Namun, Penulis tetap memutuskan untuk membelinya karena kepincut dengan karya seni yang ada di dalamnya. Board game tersebut adalah Modern Art.


Lawang, 23 Juni 2024, terinspirasi setelah ingin melanjutkan seri board game ini

Permainan

Koleksi Board Game #25: Happy Little Dinosaur

Published

on

By

Unstable Unicorns adalah salah satu board game yang paling berkesan bagi Penulis dan circle-nya karena sifatnya yang sangat kompetitif. Oleh karena itu, tak heran jika Penulis jadi penasaran dengan board game lain keluaran penerbitnya, Unstable Games.

Ketika melakukan riset, Penulis menemukan ada satu board game bertemakan dinosaurus yang cukup menarik berjudul Happy Little Dinosaurs. Ceritanya, kita sebagai dinosaurus ingin menikmati waktu-waktu terakhir di dunia sebelum punah. Agak dark memang.

Selain itu, sama seperti Unstable Unicorns, board game ini juga memiliki ilustrasi lucu pada kartu-kartunya. Apalagi, ada pion berbentuk dinosaurus yang lucu. Setelah menonton video playthrough-nya di internet, Penulis semakin yakin untuk membeli board game ini.

Detail Board Game Happy Little Dinosaurs

  • Judul: Happy Little Dinosaurs
  • Desainer: Ramy Badie
  • Publisher: Unstable Games
  • Tahun Rilis: 2021
  • Jumlah Pemain: 2-4 pemain
  • Waktu Bermain: 30 – 60 menit
  • Rating BGG: 6,2
  • Tingkat Kesulitan: 1.33/5
  • Harga: Rp400.000

Cara Bermain Happy Little Dinosaurs

Dalam Happy Little Dinosaurs, pemain akan memilih satu dari empat dinosaurus yang bisa dimainkan: Nervous Rex, Stego, Bad Luck Bronto, dan Cry Ceratops. Masing-masing karakter akan memiliki meeple (pion) dan playmat yang unik.

Letakkan meeple di masing-masing playmat, yang dalam permainan akan menjadi penanda skor. Objektif dalam game ini adalah menjadi pemain terakhir yang selamat atau berhasil menyentuh skor 50 terlebih dahulu.

Ada dua jenis kartu dalam permainan ini, yang akan terbagi ke dalam Main Deck dan Disaster Deck. Main Deck berisi kartu-kartu yang bisa kita mainkan, sedangkan Disaster Deck berisi kartu Disaster yang akan terus muncul di setiap putarannya.

Kartu Disaster di Happy Little Dinosaurs

Mari kita bahas tentang kartu Disaster terlebih dahulu. Ada tiga jenis kartu Disaster dalam permainan ini, yakni Natural Disaster, Predatory Disaster, dan Emotional Disaster. Ada juga kartu Meteor yang menjadi semacam wild card dan dianggap sebagai semua jenis kartu Disaster.

Pemain akan langsung keluar dari permainan apabila mendapatkan tiga kartu Disaster dari satu jenis atau memiliki masing-masing satu dari ketiga jenis Disaster. Pemain yang memiliki kartu Disaster di playmat-nya akan mendapatkan tambahan langkah setiap putaran sejumlah kartu Disaster yang dimiliki.

Sebagai tambahan, ketika kartu Disaster masuk ke playmat pemain, maka pemain bisa membuang satu kartu tangannya dan menggantinya dengan kartu baru dari Main Deck. Ini bagus untuk membuang kartu jelek dari tangan.

Jenis-jenis Disaster ini akan bepengaruh secara unik kepada masing-masing dinosaurus. Contoh, Cry Ceratops akan mendapatkan keuntungan dari Emotional Disaster, tapi akan mendapatkan kerugian dari Natural Disaster.

Di sisi lain, Nervous Rex akan mendapatkan keutungan dari Predator Disaster, tapi rugi jika mendapatkan Emotional Disaster. Bad Luck Bronto mendapatkan keuntungan dari Natural Disaster, tapi rugi jika mendapatkan Predator Disaster.

Stego menjadi karakter yang unik, di mana ia hanya akan mendapatkan keuntungan dari kartu Meteor dan tidak akan mendapatkan kerugian apapun dari semua jenis kartu Disaster. Bisa dibilang, hubungan dinosaurus dan kartu Disaster di sini cukup seimbang.

Lantas, apa maksud dari keuntungan dan kerugian masing-masing kartu Disaster yang didapatkan oleh pemain? Ini berpengaruh pada proses scoring yang dilakukan setiap putarannya, yang akan Penulis jelaskan pada poin selanjutnya.

Point Scoring pada Happy Little Dinosaurs.

Di awal permainan, pemain akan mendapatkan lima kartu tangan dari Main Deck. Setiap putaran, pemain bisa memainkan satu kartu dari tangannya untuk diadu dengan pemain lainnya. Pemain dengan poin paling sedikit akan mendapatkan kartu Disaster untuk diletakkan pada playmat-nya.

Ada dua jenis kartu yang terdapat pada Main Deck, yakni kartu Point dan kartu Instant. Kartu Point punya dua jenis, yakni kartu Point biasa dan kartu Point yang memiliki efek. Efek kartu akan terjadi secara langsung ketika diaktifkan.

Kartu Instant memiliki efek yang bervariasi, seperti menambah poin kartu sendiri, mengurangi poin kartu lawan, bahkan menyelamatkan diri dari kartu Disaster. Kartu Instant bisa dimainkan kapanpun, termasuk ketika proses scoring.

Nah, jika kita mendapatkan kartu Disaster, maka jumlah poin kita bisa bertambah atau berkurang, tergantung dari masing-masing Dinosaur’s Traits yang sudah dijelaskan sebelumnya. Jadi, mendapatkan kartu Disaster tidak selalu buruk, kecuali sudah mencapai batas maksimal.

Proses mengadu kartu akan dilakukan setiap putaran hingga pemenang keluar, yang sudah Penulis bahas sebelumnya. Setelah selesai menyelesaikan satu putaran, pemain akan kembali mengisi kartunya hingga menjadi lima kartu tangan lagi.

Setelah Bermain Happy Little Dinosaurs

Happy Little Dinosaurs (Games Chain)

Tema yang dimiliki oleh Happy Little Dinosaurs adalah battle royale, di mana one man last standing akan menjadi pemenangnya. Namun, permainan ini juga menghadirkan alternatif lain dengan sistem siapa yang terlebih dahulu mencapai poin tertentu seperti Catan.

Walau temanya seperti itu, bisa dibilang kalau permainan ini tergolong ringan dan mudah untuk dimainkan oleh semua kalangan. Mungkin hal yang akan menyulitkan adalah memahami efek-efek kartunya, yang semua tertulis dalam bahasa Inggris.

Sayangnya, meskipun secara konsep harusnya kompetitif, ternyata Happy Little Dinosaurs tidak sekompetitif itu. Memang permainan menjadi seru ketika pemain saling berbalas kartu Instant, tapi selain itu, tidak terasa sisi kompetitifnya.

Selain itu, permainan ini juga terasa memiliki tempo yang lambat karena setiap pemain menghabiskan waktu yang cukup lama untuk memilih satu kartu di tangannya. Ini memang menjadi masalah umum dari board game-board game berbasis kartu.

Jika dibandingkan dengan Unstable Unicorns, Happy Little Dinosaurs memang kurang terasa seru dan cukup monoton. Oleh karena itu, permainan ini juga menjadi salah satu board game Penulis yang jarang dimainkan.

Skor: 7/10

Setelah membeli Saboteurs: The Dark Cave dan Happy Little Dinosaurs pada bulan Oktober 2023, cukup lama Penulis tidak membeli board game baru. Barulah ketika ke Jakarta pada awal Januari, Penulis menambah koleksinya ketika diajak Pandu ke salah satu toko board game terbesar di Jakarta.

Salah satu dari board game yang Penulis beli memiliki tema alam yang cukup unik dan menarik. Board game tersebut adalah Cascadia.


Lawang, 29 September 2024, terinspirasi setelah ingin melanjutkan seri board game ini

Continue Reading

Permainan

Koleksi Board Game #24: Saboteur: The Dark Cave

Published

on

By

Di antara semua board game yang Penulis miliki, salah satu judul yang paling awal Penulis mainkan adalah Saboteur. Board game ini adalah salah satu dari sekian banyak koleksi board game Pandu yang Penulis putuskan untuk memilikinya, bersama Monopoly dan Catan.

Walau begitu, sebenarnya ada satu kekurangan dimiliki oleh Saboteur asli, yakni tingkat kesulitan pihak Saboteur-nya untuk bisa menang. Oleh karena itu, sewaktu mengetahui ada Saboteur dengan konsep tim versus tim, Penulis langsung tertarik.

Berjudul Saboteur: The Dark Cave, ini adalah kali pertama Penulis membeli sekuel dari sebuah board game. Sebelumnya, berdasarkan nasihat atasan Penulis di kantor yang juga kolektor board game, Penulis lebih berfokus membeli board game yang benar-benar baru untuk memperluas jenis koleksi.

Detail Board Game Saboteur: The Dark Cave

  • Judul: Saboteur: The Dark Cave
  • Desainer: Fréderic Moyersoen
  • Publisher: AMIGO
  • Tahun Rilis: 2022
  • Jumlah Pemain: 2-8 pemain
  • Waktu Bermain: 45 menit
  • Rating BGG: 6,4
  • Tingkat Kesulitan: 1.67/5
  • Harga: Rp255.000

Cara Bermain Saboteur: The Dark Cave

Jika pada Saboteur asli konsepnya adalah siapa yang menemukan emas di dalam gua terlebih dahulu, maka di Saboteur: The Dark Cave justru tentang bagaimana keluar dari gua setelah mendapatkan emas.

Ceritanya, akan ada dua tim yang bersaing dalam hal tim mana yang berhasil keluar dari gua dengan total emas terbanyak. Dua klan di permainan ini adalah Golden Axe Clan (kuning) dan Blue Moon Dwarves (biru).

Masalahnya, di masing-masing tim (klan) akan ada Saboteur yang pastinya akan mempersulit kita karena aslinya mereka bekerja untuk tim lawan! Konsepnya pun mirip-mirip dengan versi aslinya, di mana mereka harus menyabotase setiap langkah kita untuk bisa mencapai finis.

Setup Saboteur: The Dark Cave

Untuk setup-nya juga berbeda dengan versi aslinya. Permainan akan dimulai dari tengah dengan empat titik finis (kartu Goal) yang terletak di ujung. Ukuran arenanya sendiri tergantung jumlah pemain, 7×7 untuk 6 – 8 pemain dan 7×9 untuk 2 – 5 pemain.

Lalu, bagi pemain ke dalam tim kuning atau biru dengan membagikan kartu Klan. Ingat, walaupun kartu memiliki background warna yang sama, apa yang di baliknya bisa berbeda yang menandakan kalau orang tersebut adalah Saboteur.

Setelah itu, pemain bisa memilih karakter sesuai dengan klannya. Salah satu hal yang menarik dari Saboteur: The Dark Cave adalah adanya miniatur karakter yang digunakan untuk menandai ke mana kita akan melangkah.

Terakhir, para pemain akan mendapatkan beberapa kartu action yang akan digunakan dalam permainan. Dalam Saboteur: The Dark Cave, ada tiga tingkatan kartu action yang bisa digunakan.

Urutan Bermain dan Kartu-Kartu di Saboteur: The Dark Cave

Karakter Saboteur: The Dark Cave (Jukukeskus)

Selesai setup, maka permainan pun bisa dimulai. Setiap ronde, pemain harus memainkan satu kartu dari tangannya, entah itu kartu Jalan maupun Action. Kalau tidak bisa atau tidak mau memainkan kartu, pemain bisa membuang satu atau dua kartu dari tangannya.

Kartu Jalan di sini memiliki aturan penempatan yang sama dengan Saboteur asli. Yang membedakan adalah ada beberapa jenis jalan spesial, seperti:

  • Dark Hole: Memunculkan Monster
  • Ladder: Bisa membuat kita “teleportasi” dari satu tangga ke tangga lain
  • Bridge: Menyambungkan dua titik di mana pemain harus membayar satu kartu untuk menyeberanginya
  • Double Bend with Tunnel: Pemain bisa memotong jalan dengan membayar satu emas
  • Gold Vein: Pemain akan mendapatkan emas jika mencapai lokasi ini

Untuk kartu Action sendiri mirip-mirip dengan Saboteur aslinya, tapi lebih menarik. Berikut adalah daftar kartu Action-nya:

  • Secret Information: Pemain bisa mengintip salah satu kartu Goal atau kartu Klan pemain
  • Rockfall: Buang satu kartu jalan yang tidak memiliki pemain ataupun karakter
  • Swap Card: Menukar kartu tangan dengan pemain lain
  • Spiderweb: Meletakkan Spider Token yang akan menghalangi pemain untuk melewati jalan tertentu
  • Boots (Tools): Jika pemain menggunakan kartu ini, jumlah langkah setiap putarannya bertambah satu (efek berlaku terus)
  • Axe (Tools): Jika pemain menggunakan kartu ini, pemain bisa membunuh monster atau menyingkirkan Spiderweb (tidak bisa digunakan langsung)

Setelah memainkan kartu dari tangan, secara opsional pemain bisa menggerakkan karakternya hingga maksimal tiga langkah. Dalam kartu Jalan, ada kartu yang membutuhkan satu langkah, tapi ada juga yang membutuhkan beberapa langkah lebih banyak. Kalau sudah, pemain harus menarik satu kartu dari deck.

Monster-Monster di Saboteur: The Dark Cave

Satu elemen lain yang membedakan antara Saboteur: The Dark Cave dengan versi aslinya adalah keberadaan monster yang bisa menyulitkan pemain. Monters ini bisa di-summon pemain dengan menggunakan kartu Action.

Ada tiga monster yang ada di permainan ini, yakni:

  • Rat: Bisa berjalan hingga tiga langkah, pemain yang berhadapan dengan Rat akan kehilangan satu kartu tangan
  • Lindworm: Bisa berjalan hingga empat langkah, pemain yang berhadapan dengan Lindworm akan paralyzed sebanyak satu putaran
  • Goblin: Bisa berjalan hingga lima langkah, pemain yang berhadapan dengan Goblin akan kehilangan satu emas.

Setelah Bermain Saboteur: The Dark Cave

Saboteur: The Dark Cave (Lautapeliopas)

Jika dibandingkan dengan Saboteur asli, Saboteur: The Dark Cave jelas memberikan keseimbangan permainan yang lebih baik dengan opsi aksi yang lebih variatif. Belum lagi keberadaan monster yang bisa menjatuhkan lawan (maupun kawan sendiri).

Tidak ada ceritanya Saboteur kesulitan untuk menang karena kemenangan di permainan ini bukan antara kurcaci melawan Saboteur, melainkan tim biru melawan tim kuning. Memang peran Saboteur jadinya terkesan tereduksi karena tugasnya jadi hanya membantu kawan-kawannya di tim sebelah.

Konsep “misteri” pun tetap dipertahankan karena tidak ada yang tahu di mana pintu keluar guanya. Memang ada kartu yang bisa membuat kita mengintip, tapi informasi tersebut tentu tidak bisa disebarkan karena berpotensi untuk didengarkan oleh tim lawan.

Dari komponen pun jelas lebih baik, karena Saboteur: The Dark Cave tidak hanya terdiri dari kartu-kartu. Emas kini berbentuk token, lalu ada juga token karakter beserta standing-nya yang membuat permainan menjadi lebih hidup.

Jika disuruh menyebutkan kekurangannya, mungkin tentang bagaimana board game ini baru terasa serunya jika dimainkan ramai-ramai. Walaupun bisa dimainkan berdua, keseruannya jelas jauh. Penulis sendiri merekomendasikan setidaknya ada enam pemain.

Selain itu, karena ada tema deduksi juga, permainan ini juga membutuhkan pembohong yang lihai. Jika pemainnya lurus-lurus saja, maka permainan pun akan menjadi membosankan. Saboteur: The Dark Cave membutuhkan pemain yang rusuh!

Skor: 8/10

Saat membeli Saboteur: The Dark Cave, Penulis juga membeli satu board game lain di toko lain. Alasannya, board game ini tidak tersedia di toko langganan Penulis, padahal Penulis sangat penasaran karena pembuatnya sama dengan pembuat Unstable Unicorns.

Board game tersebut adalah Happy Little Dinosaur.


Lawang, 15 September 2024, terinspirasi karena ingin melanjutkan seri artikel board game

Continue Reading

Permainan

Koleksi Board Game #23: Trekking Through History

Published

on

By

Sejarah adalah salah satu topik yang Penulis gemari hingga saat ini. Oleh karena itu, jika ada board game bertemakan sejarah, tentu Penulis tertarik. Itulah mengapa akhirnya Penulis memutuskan untuk membeli Trekking Through History.

Penulis membeli board game ini di toko langganannya dengan harga Rp800 ribu. Menariknya, saat artikel ini ditulis, harganya sudah naik menjadi Rp875 ribu. Bahkan di toko lain di marketplace, harganya sudah di atas satu juta. Jadi investasi, ya?

Tidak hanya secara tema yang menarik, Penulis juga akan menjelaskan mengenai gameplay dan hal-hal lain yang membuat Trekking Through History masuk ke dalam salah satu board game favoritnya.

Detail Board Game Trekking Through History

  • Judul: Trekking Through History
  • Desainer: Charlie Bink
  • Publisher: Underdog Games
  • Tahun Rilis: 2022
  • Jumlah Pemain: 2-4 pemain
  • Waktu Bermain: 30-60 menit
  • Rating BGG: 7,6
  • Tingkat Kesulitan: 1.73/5
  • Harga: Rp800.000 (Sekarang Rp875.000)

Cara Bermain Trekking Through History

Konsep utama dari Trekking Through History adalah perjalanan waktu, di mana kita sebagai pemain akan berperan sebagai penjelajah waktu yang akan mengunjungi momen-momen penting di masa lalu. Ceritanya, kita memiliki tiga hari untuk melakukan perjalanan tersebut.

Untuk objektifnya sendiri, pemain dengan poin tertinggi di akhir permainan akan menjadi pemenangnya. Cara untuk mendapatkan poin ini ada banyak, yang akan Penulis jelaskan lebih detail di bawah ini.

Setup Trekking Through History

Cara Setup Trekking Through History (The Family Gamers)

Setup permainan ini cukup banyak, karena komponen yang dimiliki memang cukup banyak. Pertama, letakkan mat yang panjang di tengah arena. Lalu, letakkan History Cards dengan tanda romawi I (Day 1) di atas mat, jangan lupa jejerkan lima kartu teratas di tempat yang telah tersedia.

Kartu History Cards memiliki beberapa detail. Pertama adalah Hour Cost untuk mengetahui berapa cost untuk mendapatkan kartu tersebut. Setiap pemain memiliki jatah 12 jam per hari, dan pemain yang kehabisan jatah tidak akan bisa melakukan apapun lagi di hari tersebut.

Lalu, ada juga Benefits yang menandakan Experiece Token apa saja yang akan didapatkan pemain jika mengambil kartu tersebut. Yang tak kalah penting adalah Year yang menandakan kapan event pada History Card terjadi. Selain itu adalah info-info seputar peristiwa sejarah yang terjadi pada kartu tersebut.

Selain itu, ada juga Ancestor Cards yang diletakkan di atas deck kartu Event dengan jumlah yang menyesuaikan jumlah pemain. Ancestor Cards ini bersifat sebagai kartu Joker yang bisa diletakkan di mana saja. Selain itu, letakkan Point Tracker di dekat tumpukan Ancestor Cards.

Setelah itu, masing-masing pemain akan mendapatkan empat Itineraries yang digunakan untuk meletakkan Experience Token, di man tiap putaran bebas memilih akan mengunakan Iterneraries yang mana.

Ada empat Experiece Token di sini, yakni Person (berlambang kepala), Event (berlambang kertas), Innovation (berlambang lampu), dan Progress (berlambang batang tumbuhan). Ada juga Wild Experience (berlambang W) yang bisa diletakkan di mana saja.

Selanjutnya, pemain juga akan mendapatkan Crystal Tank untuk menampung Time Crystal yang digunakan untuk mengurangi konsumsi waktu ketika mengambil kartu. Penulis akan jelaskan apa itu maksudnya sebentar lagi.

Terakhir, letakkan Clock yang sangat besar di dekat mat permainan. Setelah itu. letakkan Pocket Watch masing-masing pemain mulai dari angka 12. Kedua komponen ini digunakan untuk tracking seberapa banyak jatah yang telah kita gunakan.

Urutan Bermain Trekking Through History

Setelah setup selesai, pemain secara bergantian akan memilih kartu yang tersedia di mat. Saat memilih kartu, pemain harus membayar cost berupa waktu yang ditandai dengan menggerakkan Pocket Watch di Clock. Konsumsi waktu ini bisa dikurangi dengan menggunakan Time Crystal.

Setelah itu, pemain bisa mengambil Experience Token sesuai dengan yang terdapat di kartu dan lambang Experience Token di mat. Letakkan token-token tersebut di Itineraries dan targetkan untuk memenuhinya agar mendapatkan tambahan poin atau token.

Kartu yang telah diambil bisa kamu susun dalam Trek. Ingat dalam meletakkan kartu di Trek, waktunya harus berurutan dari yang terlama hingga yang terbaru. Jika tidak bisa melakukannya, pemain akan menutup Trek tersebut dan membuat Trek baru.

Jika sudah, maka geser History Card di mat hingga terpenuhi. Proses ini akan terus berulang hingga semua pemain menghabiskan semua jatah waktunya. Setelah itu, pemain akan memasuki Day 2 dan mengulangi proses yang sama. Begitu pula ketika memasuki Day 3.

Menghitung Poin di Trekking Through History

Menghitung poin dilakukan setiap akhir ronde dengan menggerakkan Point Tracker di mat. Dalam setiap ronde, pemain bisa menghitung jumlah poin yang berhasil didapatkan melalui Itenarries-nya. Jangan lupa untuk mengembalikan token yang didapatkan di ronde tersebut.

Sebagai tambahan, di setiap akhir ronde, pemain yang berhasil berhenti tepat di angka 12 akan mendapatkan tiga tambahan poin. Pemain bisa melebihi angka 12, tapi tidak akan mendapatkan tiga tambahan poin.

Di akhir permainan atau setelah tiga ronde, pemain akan menghitung jumlah kartu di setiap Trek yang berhasil dibentuk. Semakin panjang Trek-nya, semakin besar pula poin yang akan didapatkan. Selain itu, Time Crystal yang tidak digunakan juga menambah poin akhir.

Setelah itu, jumlahkan semua poin yang berhasil didapatkan. Pemain dengan poin tertinggi akan menjadi pemenangnya.

Setelah Bermain Trekking Through History

Gambaran Ketika Sudah Bermain Beberapa Ronde (Unfiltered Gamer)

Saat membeli board game ini, Penulis sudah menyadari kalau Trekking Through History tidak akan populer di circle Penulis. Selain cukup mikir karena butuh strategi, tidak ada unsur senggol-senggolan selain berebut kartu yang ada di mat.

Walau begitu, Penulis tetap memutuskan untuk membelinya karena menyukai tema sejarahnya. Apalagi, board game dengan tipe seperti ini disukai oleh adik Penulis, sehingga setidaknya Penulis masih memiliki teman bermain. Mirisnya, Penulis hampir selalu kalah dan hanya satu kali menang.

Meskipun bisa dimainkan hingga empat orang, board game ini menurut Penulis cocok-cocok saja untuk dimainkan berdua. Memang, mayoritas drafting board game seru-seru saja walau hanya dimainkan berdua.

Pemilihan History Card-nya, walau terkesan sepele, ternyata membutuhkan strategi yang jitu agar efektif dan efisien karena adanya jatah 12 jam per hari. Tidak hanya itu, kita juga diharuskan mengumpulkan token yang tepat untuk memenuhi Ittenaries kita.

Alhasil, dalam setiap putaran, waktu yang dibutuhkan bisa cukup lama karena pemain membutuhkan waktu untuk mempertimbangkan kartu mana yang paling menguntungkan dengan cost yang serendah mungkin.

Untungnya, sambil menunggu giliran lawan, kita bisa membaca informasi menarik seputar sejarah yang ada di belakang kartu. Informasi yang diberikan ringkas dan padat, tapi cukup insightful bagi orang-orang yang suka sejarah seperti Penulis.

Dengan banyaknya History Card yang ada, replaybility-nya terbilang cukup tinggi. Sayangnya, walau setiap game pasti berbeda, ada perasaan membosankan jika terus memainkannya karena gameplay-nya memang cukup monoton.

Salah satu poin yang perlu Penulis sorot adalah komponennya. Gila, selain Wingspan, board game ini memiliki kualitas komponen yang luar biasa. Mulai dari mat, token, kartu, dan lainnya benar-benar berkualitas ciamik, sehingga wajar jika harganya semakin mahal.

Saat mencari informasi di internet, ternyata salah satu alasan mengapa harganya menjadi lebih mahal karena sekarang yang beredar di pasaran adalah second edition-nya. Tidak banyak perbedaan, hanya di mode yang terbaru memungkinkan pemain untuk bermain sendirian.

Skor: 8/10

Board game selanjutnya yang akan Penulis bahas sebenarnya merupakan versi lain dari board game yang sudah Penulis miliki. Ini adalah pertama kalinya Penulis melakukan hal tersebut, karena Penulis biasanya memprioritaskan board game yang benar-benar baru.

Board game tersebut adalah Saboteur: The Dark Cave.


Lawang, 9 September 2024, terinspirasi setelah ingin melanjutkan seri artikel board game ini

Continue Reading

Fanandi's Choice

Copyright © 2018 Whathefan